Sunday, March 2, 2014

Kasiat-14 Juwet Penggempur Kencing Manis



“JUWET”

Testimoni

Buah Juwet (Wikipedia Indonesia)
Hampir disemua wilayah di tanah air, buah ini dikenal walau dengan nama yang berbeda beda. Di Jawa dikenal dengan nama Duwet atau Jamblang, di Bali dikenal dengan nama Juwet. Juwet mempunyai beragam jenis ada yang kecil-kecil seperti buah buni tetapi agak besaran dikit, di Bali dikenal dengan Juwet minced –mincid = bekatul-, yang buahnya besaran mengkilap, kalau tua ada yang hitam atau putih dikenal dengan nama juwet bawang. Ingat ada bawang merah ada bawang putih.

Di Jakarta penulis menanam sebatang duwet Bangkok, dengan daun besar-besar, dan masih tinggi setengah meter sudah berbuah. Namun saat di tanam dipindahkan dari pot, dia tumbuh sangat cepat, lebat dan besar. Para pedagang yang melintas dan sering mangkal dekat pohon juwet ini complain kepada penulis ahar memotong jangan sampai besar begitu.
Penulis tanya, jawabnya bahwa pohon jamblang sangat disukai genderowo, makhluk halus katanya. Waduhhhhh ngeri juga.


Saat hidup dikampung penulis sering makan juwet, yang biasanya berbuah dan sudah tua saat puncak musim kemarau, sehingga pohon juwet merupakan terminal main sehari-hari. Biasanya akan didatangi siang, sambil berangkat mandi di sungai. Juwet di taruh dalam baskom kecil dicampur garam, cabai dan sedikit terasi, dikocok setelah sedikit berair dinikmati sedap.

Kandungan Juwet

Tidak hanya di Indonesia, buah juwet biasa dimakan segar. Di India dan Filipina, seperti juga kebiasaan di beberapa daerah di Indonesia, buah juwet yang masak dicampur dengan sedikit garam dan kadang-kadang ditambahi gula, lalu dikocok di dalam wadah tertutup (biasanya dua mangkuk ditangkupkan) sehingga lunak dan berkurang sepatnya. Buah yang kaya vitamin A dan C ini juga dapat dijadikan sari buah, jeli atau anggur. Di Filipina, anggur jamblang diusahakan secara komersial. 

Kalau di kampong kami juwet di tempatkan di baskom kecil diisi garam, cabe, sedikit terasi ditutup piring terus dikocok sampai lembut berair. Lalu dinikmati. Juwet bersifat sejuk, aromatik, dan bersifat astringen kuat. Hasil penelitian ilmiah menunjukkan bahwa Juwet bisa untuk mengobati strikhnina (strychnine), yaitu sejenis penawar racun yang spesifik, dan mengobati pengobatan limpa..
Hasil penelitian di India menunjukkan bahwa buah juwet berpotensi sebagai alat kontrasepsi untuk laki-laki. Kemudian, hasil penelitian juga menunjukkan biji, daun, dan pepagan jamblang dapat menurunkan diabetes, yang dipertegas lagi dengan percobaan binatang yang menunjukkan tumbuhan ini mencegah katarak akibat diabetes. Jamblang mengandung minyak atsiri, jambosin, asam organik, triterpenoid, dan resin yang mengandung asam elagat, dan tanin

Teknik pengobatan Ayurweda menunjukkan bahwa daging buah menurunkan darah selama 30 menit, bijinya menurunkan gula darah dalam waktu 24 jam, dan hasil maksimum pencapaian efek hipoglikemik dalam waktu 10 hari.

Di Bali –Usada Bali- memanfaatkan juwet, baik buah, biji, daun, akar, bahkan kulit batang sebagai bahan untuk mengobati : kencing manis, suka ngompol, dan gata-gatal karena darah manis. Gatal-gatal yang kalau digaruk berair dan meluas.
CARA PENGGUNAAN
1.    Untuk diminum tumbuk biji juwet, atau daun juwet atau kulit batang atau akar pohon juwet dengan air sampai mendididih. Mendidih pertama tambahkanlah gula merah atau gula batu untuk menghilangkan bau sengat dan rasa pahit, kemudian didihkan kembali dan aduk sampai merata. Dinginkan dan diminum 2 kali sehari pagi dan sore hari @ satu gelas bintang. Sisanya dapat disimpan di kulkas dan diminum pada hari-hari berikutnya. Teruskan minum sampai berhasil.
2.       Untuk diminum sebagai jamu hijau. Mabil segenggam daun juwet dan tumbuk sampai halus, serta larutkan dalam air matang yang sudah dingin, tambahkan sedikit asem jawa dan garam dan minumlah dua kali sehari @ 1 gelas bintang. Agar tidak merasa berat membuat, buatlah pagi untuk konsumsi sehari, separuh taruh di kulkas. Aduk kembali sebelum meminum.
Dua cara di atas digunakan untuk pengobatan kencing manis dan menghentikan ngompol
3.    Untuk boreh atau bedak. Tumbuklah halus kulit batang juwet, tambahkan sedikit beras, sampai halus. Kemudian urapkan pada bagian yang gatal-gatal. Lakukan sampai gatal-gatalnya hilang.
 Referensi :
1. Pengalaman pribadi dan Usada Bali
2. Wikipedia Indonesia;
3. Pengobatan yayurwesa

Puri Gading .- Maret 2014

No comments:

Post a Comment

Mukadimah

Perkenalan Awal.

Para blogger yang terhormat!

Selamat berjumpa di blog herbal bali ini, yang semata-mata dibuat untuk membantu umat dalam mengetahui kearifan lokal dalam Usada Bali, yang aslinya terdokumentasikan dalam lontar usada.

Blog ini mencoba menginventarisir dan berbagi dengan para pembaca tentang khasiat herbal, maupun fauna yang secara turun temurun diakui khasiatnya dalam mengobati sakit. Seperti bagaimana pucuk daun kelor berkhasiat untuk mengobati tumbuh darah dimata; bawang putih digunakan untuk mengobati bintilan; daun mengkudu atau tibah dalam meningkatkan daya tahan; daun dusa untuk mengempeskan biri-biri; daun piduh -pegagan- digunakan untuk meredakan batuk, sakit perut.

Demikian pula bagaimana khasiat: ceplokan atau ciplukan atau kopok2an dalam mengobati perdarahan dalam; taplak liman dalam menyembuhkan perdarahan di usus; kesisat -krokot- dalam mencegah adanya kanker dalam saluran cerna; daun katuk atau kayu manis dalam menyembukan batuk seratus hari, dan sangat banyak lainnya sehingg merupakan bacaan ringan yang akan memperkaya pengetahuan usada atau farmakologi- para blogger sekalian.

Selamat berjumpa.

Hormat Kami.
Admin