Kasiat-28 BUNGA RATNA PEREDA ASMA

BUNGA RATNA PEREDA ASMA

Testimoni

Bunga Ratna atau Knop (google.com)

      1.    Bunga Ratna, merupakan Bungan wajib disaat perayaan Hari Raya Galungan, merupakan bunga yang cenderung kering kalau sudah tua. Tidak banyak menarik perhatian masyarakat. Dibudi dayakan hanya semata untuk perlengkapan upacara melengkapi perlengkapan ‘banten’ saat galungan. 

2.       Pembudidaya umumnya menanam Bungan ini, dengan prediksi sudah dapat dipetik saat menjelang hari raya galungan, terutama di Bali. Namun para kreatifer mengolahnya menjadi kerajinan bunga kering, dirangkai mengingat warnanya yang warna warni, hamper ada semua warna. Banga ratna tidak harum, cenderung tidak berbau.

3.       Bunga ini secara nasional dikenal dengan nama Bunga Knop karena bentuknya berupa knop. Bunganya kalau sudah lengkap berkembang akan berupa bola bertangkai, atau seperti lollipop.

Ratna atau Knop

Bunga Ratna memiliki nama latin Gomphrena globosa L. Dengan tinggi pohon seperti semak hingga 60 – 75 cm tergantung kesuburan tanah. Daunnya duduk berhadapan hijau bulat telur. Dengan panjang bisa sampai 10 cm dan lebar bisa sampai 5 cm, dengan bentuk runcing pada ujungnya, bagian atasnya berbulu halus warna putih di bagian bawah berambut akan tetapi lebih halus.

Batangnya berwana hijau kemerahan, berbulu dan lebih membengkak pada percabangan. Bunganya seperti disebutkan diatas berupa bola sarang, Semua bagian tanaman kaya akan kandungan Gomphresin I, II, III, V, VI

Dalam farmakolohi Tiongkok bunga ratna atau knpo dikatakan memiliki rasa manis dan netral, dan mempunyai kasiat untuk anti radang, terutama radang terkait batuk dan asma,

Manfaat 

Sifat anti radang dari bunga knop menjadikannya banyak digunakan untuk mengobati peradangan dalam, seperti asma –penyebab asma disini dianggap peradangan, dengan kelainan pada saluran pernafasan-, batuk, kemih, dan gangguan saluran kencing, dan gangguan hati pada anak anak.

Cara Penyajiannya

1.       Bunga , daun atau batang di rebus, akan lebih baik bila ditumbuk dulu kekentalan kira kira 10 bunga / tiga gelas air, atau segenggam / tiga gelas air. Sebelum ditumbuk atau dihaluskan dicuci bersih, kemudian tambahkan air seperti disarankan sampai mendidih, aduk ramuan tambahkan gula merah dan garam sediki lalu didihkan lagi, kemudian angkat dari api dinginkan. Minum dua kali @ setengah gelas dalam sehari. Ualangi sampai ada perubahan. Untuk pemeliharaan kesehatan lanjutkan minum secara rutin sampai benar benar sehat.

2.       Untuk pengobatan asma, cara di atas dianjurkan untuk menambahkan berem atau air tape ketan satu seloki saat merebus.

3.       Bunga ratna juga mempunyai efek menambah nafsu makan, sehingga loloh atau jamu bunga ratna ini digunakan juga untuk menambah nafsu makan.

4.       Untuk kekentalan loloh atau jamu disesuaikan dengan pengkonsumsinya, untuk anak-anak disesuaikan dosisnya, atau diencerkan dengan mencampurkan dengan air matang secukupnya.

Puri Gading, 9 Desember 2014

Referensi :

1.       Bangun Abednego, Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, Indonesia Publishing House, Bandung, 2012;

2.       Beberapa sumber Usada Bali

3.       Pengalaman Pribadi Penulis

Bloging Sharing

Kasiat-27 Kesegseg Kaya Omega-3

KESEGSEG

Testimoni :

Kesegseg (Google.co.id)

      1.    Kesegseg atau krokot dalam bahasa latin Portulaca oleracea L. merupakan tanaman yang tumbuh liar, dia akan sangat jelas kalau musim kemarau tiba. Di Bali Kesegseg digunakan sebagai makanan ternak, tetapi biasanya kurang disukai oleh ternak, karena rasanya sehingga dalam menyajikannnya kepada ternak dicampur dedak dan sedikit garam. Kesegseg dipercaya akan membuat jenis daging ternak akan berkualitas tinggi dan tidak berlemak.

2.       Kesegseg hidup di daerah yang basah sampai kering. Biasanya tumbuh disela batu dihalaman, sampai di pematang sawah sehingga tanaman ini dari hanya merambat di tanah hingga sampai 50 meter tingginya. Akan tetapi batangnya lebih sering merayap ditanah.

3.       Batangnua basah dengan rasa agak keaseman kalau dicicipi. Warnanya merah keunguan, daunnuya tebal berlendir dan tebal, merupakan daun tunggal berwarna hijau bulat telur dan tebal. Mahkota bunga krokot berbentuk jantung, memiliki 3-5 kepala putik bewarna putih dan kuning. Buah krokot berbentuk kotak, berwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak. Bijinya bulat kecil mengkilap, bewarna hitam. Sistem perakaran tanaman krokot yaitu akar tunggang.

4.       Menurut Wikipidea, di Amerika Serikat dianggap rumput liar, ia juga dimakan sebagai daun sayuran. Ia jelas memiliki rasa asam dan asin dan dimakan pada banyak wilayah di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Meksiko.

5.       Pendiri LSM Mantasa Hayu Dyah Patria, memanfaaatkan gelang biasa atau krokot di desa Galengdowo sebagai kue, sayur, dan botok .

6.       Diakui WHO sebagai salah satu jenis tanaman obat

Kasiat 26 : Jeruju penakluk kanker hati,

“DAUN JARUJU”

Testimoni

Daun Jeruju -Google.com)

1.       Di Bali pohon ini dikenal dengan Jaruju, sering dipakai dalam syair lagu dilafalkan Jeruju, terpengaruh dari awalan dalam bahasa Bali, walau ditulis ka tetapi di baca ke,  ma dibaca me dan seterusnya. Rasa daun atau pohon jeruju pahit bergetah. 

2.       Tumbuhan ini tumbuh pada endapan lumpur,  dan tergenang , tumbuh menjulang dengan daun memanjang berduri, ditemui di tepian kali, sungai , rawa-rawa atau daerah payau.

3.       Karena berlendir  sering digunakan begitu saja untuk mengobati  bengkak karena keseleo dengan mebunbuknya saja,

4.       Karena tumbuh di daerah yang berlumpur, biasanya agak dangkal sehingga di bawah tumbuhan ini banyak ikan, cacing tanah. Lahannya menjadi tempat nelayan mencari cacaing untuk umpan, mencari ikan permukaan seperti gabus, nyalian timah dan lain sebagainya.

5.       Jaruju dalam obat herbal china sudah lama digunakan, seperti dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Rasa pahit daun nya yang bergetah menjadikan nya menarik digunakan untuk pengobatan tradisional. Akan tetapi karena habitatnya di daerah yang sulit menjadikan sering terlupakan dan terlewatkan.

6.       Belakangan diklaim banyak digunakan dan membawa hasil dalam pengobatan radang hati dan kanker hati.

7.       Dibeberapa daerah tanaman ini dikenal dengan nama : deruju, daruju, jeruju

Jeruju.

Nama latin dari pohon ini adalah Acanthus Ilicifolius. Jeruju tumbuh liar dalam Semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi `hingga 2 meteran, berumpun banyak.

Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujungnya berduri tempel, panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm. 

Bunganya bunga  majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan. Daruju dapat diperbanyak dengan biji.

Menutut penelitian jeruju mengandung flavone dan asam amino dalam pengobatan China tanakam ini dikatakan dapat bersifat : antiradang, ekspektoran,anti neoplastic, pembersih darah,

 Menurut FF Widman (1990) . pemakaian infus akar daruju 0,8 g/kg bb dan 1,2 g/kg bb pada kelinci yang telah diberikan parasetamol dosis toksik dapat mempercepat penurunan aktivitas enzim SGPT dan SGOT secara nyata. Namun, tidak memberikan perubahan aktivitas enzim ALP. Dosis 1,2 g/kg bb lebih cepat menurunkan SGOT dan SGPT dibanding dengan dosis 0,8 g/ kg bb. Infus akar daruju tidak memberikan efek yang nyata terhadap gangguan bendungan saluran empedu.

Dilaporkan beberapa pemakai bahwa jaruju dapat menyembuhkan radang hati, kanker hati , hepatitis beberapa  radang terkait bisul untuk memperce[at matang dan meledaknya bisul, radang tenggorokan pada batuk.

Bahan yang digunakan biji, batabg daun dan akarnya. Jadi hamper seluruh tanaman dapat dimanfaatkan.

Cara Pemakaian :

1.       Karena rasanya yang pahit dan tumbuhnya pada daerah yang berlumpur, agar tidak tersugesti oleh lokasi tumbuhnya maka dianjurkan untuk menyajikan dalam jamu godok. Daun atau batang atau akar, atau campuran ketiganya dengan air, sampai mendidih, tambahkan dengan gula merah untuk sedikit menekan rasa pahitnya, dan tambahkan sedikit garam. Terus didihkan kembali, setelah itu didinginkan. Minum air rebusan ini dua kali sehari @ segelas bintang. Sisanya disimpan di lemari es, dan dihidangkan seterusnya. Lama merebus akan mempengaruhi tingkat kekentalan dan kepahitan. Makanya dianjurkan merebus cukup 2 – 3 kali mendidih setelah dibalik bahannya. 

2.       Untuk obat luar bisul, radang dan pembengkakan lainnya, batang ditumbuk. Akan lebih baik kalau ditambahkan ‘pipisan’ atau sisik ular yang sering tumbuh di pohon kelapa, setalah ditumbuk halu, tambahkan minak goreng sedikit, bakar sebentar pada bara agar menjadi hangat –bungkusan berbusa-, lalu hangat-hangat di balurkan pada radang.

Puri Gading, 2 Nopember 2014.