Monday, September 29, 2014

Kasiat 23 : Buah Manggis Si Ratu Buah.



“BUAH MANGGIS SI RATU BUAH”

Buah Manggis (google,com)
Si buah manggis dimakan manis sekali
 "Sibuah manggis dimakan manis sekali
Si buah duku dimakan enak rasanya.
Bilaku pandang makin cantik menawan hati
Akan ku tunggu biar sampai akhir dunia”

Itulah cuplikan sebuah syair lagu yang top era rujuh puluhan era Titik Sandora Muchsin Alatas, yang menyebutkan tentang buah manggis. Kemudian ada lagu Mukhlas Adi Putro, Tebak-tebak buah manggis, yang merupakan dua buah lagu yang demikian sedikit menyebutkan buah manggis, sehingga dia dapat dikatakan sebagai buah local yang kurang terkenal. Dia dibicarakan sebagai Ratu nya buah buahan, karena mempunyai mahkota, mendampingi Raja nya buah, yaitu buah durian, serta Jack nya buah si buah nangka yang sudah dikenal luas di masyarakat.

Namun siapa nyangka belakangan menjadi buah bibir dibicarakan sebagai buah yang dimanfaatkan kulit buahnya untuk mengobati berbagai penyekait belakangan ini. Terlepas dari itu penulis mempunyai sedikit referensi pengalaman dan bacaan tentang buah manggis.

TESTIMONI

1.       Di kampung kami manggis termasuk pohon yang jarang ditanam masyarakat, karena dulu dinilai tidak ekonomis. Hanya satu orang yang memiliki pohon manggis di ladangnya. Kulit manggis ( babakan manggis) yaitu kulit batang pohon digunakan untuk obat boreh basah, dicampur beberapa ramuan seperti bangle, kunyit, rendaman beras, ditumbuk halus, kemudian diborehkan digunakan untuk mengobati sakit kulit karena alergi, gatal-gatal gigitan nyamuk, umumnya untuk bintil-bintil merah dan gudigan di kulit. Itu digunakan setelah beberapa hari digunakan penyakitnya sembuh dan kulitpun menjadi halus kembali.

2.       Sama seperti kegunaan beberapa buah atau umbi yang sepet, seperti kunyit, jambu biji, kulit buah manggis ditumbuk divampur air disaring dipakai untuk menghentikan diare. Mulanya kami hanya menyangka itu hanya tindakan darurat, ternyata belakangan itu memang obat.

3.       Beberapa tahun terakhir Bali-TV menyiarkan pengobatan herbal. Salah satu diantaranya adalah Penggiat Herbal seorang paranormal yang dulunya artis, sekarang bermukim di Bali, dalam beberapa bulan siaran interaktifnya mengulas keberhasilannya mengguakan ramuan kulit manggis diramu dengan ramuan lain yang dirahasiakan, di klaim telah bergasil menolong beberapa orang sakit yang telah menyerah dengan pengobatan medis. Salah satu diantaranya diklain adalah sudah mampu menyembuhkan penderita HIV (?).

4.       Saat pulang dari sebuah daerah wisata di lereng Sibayak, memenuhi Undangan Kepala BMKG Wilayah I Medan, diperjalanan kami diajak mampir kesebuah tempat peristirahatan yang menyajikan berbagai jenis durian, ada yang dagingnya berwarna  putih, ada yang kekuningan, ada yang kemerahan da nada yang ungu. Demikian pula rasanya berbeda-beda ada yang manis tajam, manis gurih, atau ada yang manis sedikit pahit. Saat makan durian pedagang menawarkan manggis sebagai penawarnya, disamping untuk meminum air keokan cangkang durian. Meraka jami tidak akan kena kolesteraol. Rupanya manggis mempunyai kandungan penawar kolesterol.

MANGGIS

Tanaman manggis belakangan memang sedang naik daun. Di Bli di budidayakan untuk komoditas eksport disamping konsumsi local digunakan untuk buah persembahan dalam sembahyang. Buahnya pun memiliki kelas untuk menentukan kualitas dan tentu saja harganya. 

Manggis dengan nama  latin Garcinia Mangostana L, dalam keluarga Clusiaceae. Buah manggis memiki daging berwarna putih dengan tekstur lembut sedikit berserat namun renyah susah lepas dari bijinya. Rasany manis, berair dan dan menyegarkan. Belakangan diketahui mengandung zat Xamthone, yang diklaim memiliki berbagai kegunaan, disamping mengandung vitamin dan mineral. Xamthone diketahui sebagai zat aktif secara biologis. Dari 200 jaebis xamthone, ini 20 persennya ditemukan jenisnya pada buah manggis. Buah manggis disini biji, daging dan kulit buahnya. Kandungan yang banyak malah terdapat pada kulit buah manggis.

Zat Xanthone dan  turunannya diketahui berguna  memiliki beberapa kegunaan, diantaranya sebagai anti-implamasi, dan anti alergi seperti disebutkan di atas dalam pengobatan tradisional Bali. Kandungan bahan obat-obatan di dalam buah manggis yaitu : polisakarida, sterol, proanthocyanidins dan catechin, yang baik digunakan untuk menjaga stamina. 

Vitamin yang terkandung dalam buah manggis diantaranya yang dominan adalah Vitamin C dan vitamin B, sehingga manggis akan sangat berguna dalam menangkal serangan infeksi, memperlancar metabolism. Bagian yang dimanfaatkan, dalam Usada Bali yang dominan dikenal adalah kulit batang –babakan – nya, kulit buahnya. 

Dari uraian diatas kelihatannya memang manggis mempunyai kegunaan yang sangat baik dalam: mengobati alergi terutama alergi yang menunjukkan rasa gatal pada kuli, pereda diare. Pencegah infeksi, anti implamasi, mempelancar metabolism dan menjaga stamina atau kebugaran tubuh.

CARA PENYAJIAN

1.       Sebagai loloh mentah untuk diminum, setelah dibersihkan kulit buah manggis yang masih segar ditumbuk halus di campur air sebagai pengencer terus disaring. Minum dalam kondisi telah diencerkan. Dua kali sehari @ satu gelas bintang. Karena rasanya langu dan sepet tambahkan sedikit gula batu atau gula aren, boleh juga madu sedikit.

2.       Cuci bersih kulit buah manggis atau babakannya, lalu direbus dengan air secukupnya. Setalah mendidih tambahkan sedikit gula batu, atau gula aren untuk mengurangi rasa langu, didihkan dua kali lagi setelah diaduk. Dinginkan dan hidangkan. Sisanya disimpan dalam kulkas untuk dinminum selanjutnya. Minum dua kali sehari pagi dan sore, @ satu gelas bintang. Kekentalan agar diatur agar tidak terlalu kental atau tidak terlalu encer.

3.       Bedak basah atau boreh. Tumbuk kulit batang, atau daun, atau kulit buah manggis ditumbuk halus dengan rendaman beras sedikit kunyit dan bangle sampai halus. Bedakkan selagi basah pada kulit untuk menghilangkan alergi atau sekedar menghaluskan kulit.

Selamat Mencoba.
Bukit Jimbaran, 29 September 2014.


Thursday, September 4, 2014

Kasiat 22 : Mempercantik Masakan dan Fungsi Kosmetika

DAUN MANGKOK, KEMANGI DAN KECOMBRANG MEMPERCANTIK TAMPILAN, MEWANGIKAN DAN MEMPUNYAI KHASIAT KOSMETIK”

Prolog

Rombeh, Onje, Kecombrang - Torch Ginger - (Etlingera eliator)
Add caption
Seperti penulis pernah sampaikan pada tumbuhan yang berfungsi ganda dalam makanan sebelumnya, pada penulisan kali ini penulis ingin berbagi tentang tumbuhan yang digunakan pada masakan sehari-hari  yang hanya kita kenal sebagai pemanis, pengharum atau mempercantik masakan rupanya juga mempunyai khasiat kosmetik yang jarang dijelaskan sebelumnya, seperti daun mangkok, kemangi, kecombrang yang akan penulis perkenalkan kali ini.
Semua tumbuhan, daun ( mangkokan, kemangi ) bunga (kecombrang) yang kita kenal sebagai pemanis tampilan dan pewangi masakan, rupanya mempunyai khasiat kosmetik ketiga tumbuhan ini akan dicoba diulas pada saat ini.

1.     .       Daun Mangkok

Di daerah kami pada era tahun sebelum 1970 an, untuk bedak bayi setelah mandi agar bayi badannya wangi biasanya di bedakin basah. Bedak basah dibuat sendiri oleh keluarga yang mempunyai bayi. Ibu-ibu muda akan diajari cara membuat bedak basah ini oleh mertua atau ibu kandungnya sendii, dan setiap daerah rupanya memilih tanaman pencampur bedak itu secara tradisional. Di daerah penulis untuk membuat bedak itu digunakan campuranny antara beras yang direndam dulu hingga mudah menumbukknya dengan daun mangkok, ada yang di campur sedikit kencur sebagai penghangat. Beras sebagai bahan dasar bedak ditumbuk bersama daun mangkok, dan kencur sedikit. Dalam menumbuk ditambahkan sdikit air, sehingga dia akan berbentuk seperti adonan pisang mollen, kalau sudah merata lalu di ‘emplek@’ dibentuk seperti lembaran. Karena membikinnya biasanya sekaligus banyak disamping langsung digunakan sisanya dijemur dibawah terik matahari dialasi daun pisang. Setelah kering bedak disimpan, dan stiap hari diambil seperlunya untuk diseduh air menjadi bedak basah dan dilumurkan ke badan bayi setiap habis mandi. Bayi anda akan senang karena akan sejuk dan aromanya sangat wangi khas alami.

Setiap daerah membawa tradisinya masing-masing. Di daerah Sumatera barat daun mangkokan digunakan untuk campuran rendang, rasanya gurih dan wangi. Digunakan agar dalam makan daging kita tidak sengaja juga makan sayur, lagi pula akan menambah wangi masakan, sehingga menggugah selera.

Setakah ditelaah lebih jauh, penambahan daun mangkok pada rendang Sumatera Barat, disamping menambah gurih tujuannya sebenarnya untuk menetralisir keringat akibat makan rendang, sehingga tetap tidak segar dan wangi.

2.       Kemangi

Bahasan kemangi telah panjang lebar ditulis secara khusus sebelumnya. Lajim digunakan daunnya untuk ditabur pada masakan, atau dibuat sambal matah ( mentah di Bali). Disamping menanbah cantik tampilan masakan, menabur aroma yang menggugah selera, ternyata kemangi juga mempunyai fungsi sebagai kosmetika. Kemangi diyakini dan terbukti ampuh sebagai tanaman penghilang baubadan. Juga diyakini secara keseluruhan dapat dibuat sebagai tanaman penambah keperkasaay pria. Kemangi diyakini juga akan membantu wanita menghilangkan bau amis yang ada dialami orang-orang tertentu, terutama saat mengalami menstruasi. Selebihnya silahkan baca khasiat kemangi

3.       Kecombrang

Di Bali dikenal dengan bongkot. Biasa digunakan dalam masakah : 1. Daunnya untuk alas pepes, atau dirajang yang masih muda untuk campuran komoh; 2. Bonggol tunas, dirajang halus digunakan campuran bumubu pepes, dibuat sambal mentah dicampur irisan bawang merah, bawang putih sereh dan rcabe rawit, bunganya diiris iris untuk sambal mentah, atau secara glundungan dipakai campuran masakan ikan. Yang terakhir sering kita lihat pada masalakan di rumah makan sumatera utara, medan atau Rumah makan Melayu Deli. Kalau dalam kuliner Bali, asalk kita disuguhi sambal mentah, umumnya pasti ada bahan kecombrangnya, apa tunas apa bunganya.

Kecombrang sebagai penetral bau amis, juga memiliki fungsi penggurih dan kosmetik. Diyakini dan terbukti bahwa kecombrang menetralisir bau badan atau bau keringat. Sehingga saat ini kecombrang juga dibudidayakan karena sangat laku dan mudah ditanam.

KESIMPULAN

Ketiga tanaman diatas yang kelihatannya secara tradisional digunakan sebagai penambah estetik makanan, menambah wanginya masakan, menambah gurihnya masakan rupanya didalamnya terselubung rahasia yang jarang terungkap. Tanaman itu mempunyai fungsi atau kasiat estetika pada manusia, dia sebagai penghilang bau badan. Silahkan digunakan ini merupakan kekayaan alami, sambil makan enak, badanpun tetap segar dan wangi.

Pondok Betung, 5 September 2014.

Mukadimah

Perkenalan Awal.

Para blogger yang terhormat!

Selamat berjumpa di blog herbal bali ini, yang semata-mata dibuat untuk membantu umat dalam mengetahui kearifan lokal dalam Usada Bali, yang aslinya terdokumentasikan dalam lontar usada.

Blog ini mencoba menginventarisir dan berbagi dengan para pembaca tentang khasiat herbal, maupun fauna yang secara turun temurun diakui khasiatnya dalam mengobati sakit. Seperti bagaimana pucuk daun kelor berkhasiat untuk mengobati tumbuh darah dimata; bawang putih digunakan untuk mengobati bintilan; daun mengkudu atau tibah dalam meningkatkan daya tahan; daun dusa untuk mengempeskan biri-biri; daun piduh -pegagan- digunakan untuk meredakan batuk, sakit perut.

Demikian pula bagaimana khasiat: ceplokan atau ciplukan atau kopok2an dalam mengobati perdarahan dalam; taplak liman dalam menyembuhkan perdarahan di usus; kesisat -krokot- dalam mencegah adanya kanker dalam saluran cerna; daun katuk atau kayu manis dalam menyembukan batuk seratus hari, dan sangat banyak lainnya sehingg merupakan bacaan ringan yang akan memperkaya pengetahuan usada atau farmakologi- para blogger sekalian.

Selamat berjumpa.

Hormat Kami.
Admin