DAUN SALAM
Testimoni.
- Di daerah kami daun salam disebut daun jangalulam, karena digunakan untuk campuran masakan, tepatnya penyedap masakan, sehingga menjadi lebih gurih, tidak lengket dan lebih mantap.Biasanya dimasukkan atau dicemplungkan begitu saja dalam gulai, digunakan alas dalam membungkus botok atau tum, sehingga seakan hanya diambil aromanya saja.
- Saking ketatnya Husada Bali, banyak hal yang dirahasiakan kasiatnya dari zaman dulu, dan orang yang dianggap boleh mengembangkan Husada-pengobatan bali- adalah orang orang yang sudah dewasa, dan sudah disucikan menurut agama.
- Dalam perkembangannya ilmu kasiat herbal sangat cepat berkembang dan sangat terbuka informasinya, sehingga kasiah berbagai herbal sangat mudah diketahui atau disebarkan dalam ruang publik. Menumbangkan mitos bahwa masalah pengobatan hanya milik orang dewasa yang sduah disucikan.
- Demikian juga dalam pemakaian daun salam, yang sudah banyak diketahui kasiatnya, diantaranya untuk menagkal asam urat, atau mengobati penyakit asam urat dalam tahapan awal, menjadikan daun salam tidak hanya dipakai untuk penyedap, tetapi sudah dicampurkan ke daging maupun ditumbuk bersama bumbu. Dalam membuat botok daging -ayam, sapi,kuwir, bebek babi atau lainnya- sekarang di Bali daun salam sudah dicincang halus diaduk sersama dagingnya, bukan hanya sebagai selimut saja. Rasanya memang lebih mantap, lebih gurih dan dagingnyapun menjadi lebih legit. Demikian juga untuk campuran sayur ditumbuk bersama bumbu yang lainnya.\
- Kenapa dibuat demikian saat kami tanyakan pada juru masaknya, mereka menjawab agar daging yang dimakan tidak menyebabkan penyakit, seperti asam urat, tekanan darah tinggi kata mereka secara sederhana.