PEGAGAN DAUN ‘PIDUH’
TESTIMONI
Bila musim kemarau
tiba, karena bejerja terlalu capek dibawah terik matahari dan dinginnya udara,
menjadikan kita mudah sakit, seperti suara serak, tenggorokan sakit, kulit
bersisik, tumit pecah pecah. Dalam keadaan begini orang tua kami, nenek ataupun
ibu, sering membuatkan kami ‘loloh’ atau jamu hijau daun piduh, yang dalam
bahasa Indonesianya dikenal dengan pegagan.
Terlebih bila
habis membakar genteng dalam gerombong, yang kerjanya hampir 18 jam, di
panasasn matahari saat menjemur genteng, maupun di gerombong saat membakar
genteng. Tidak jarang saat tidur malam, kami sering kena kram otot, atau
annyang anyangan. Untuk menetralisir orang tua kamis erring membuatkan loloh
yang sama. Yang dibuat dengan menumbuk daun piduh, terus dicampur asam jawa sedikit,
garam sedikit, kami meminumnya sekeluarga. Ternyata kram dan anyang anyangan
menjadi tidak terjadi.
Bila kita perhatikan
sebenarnya kedua gejala penyakit keram dan anyang anyangan itu gejala
kekurangan air, sehingga otot, dan otot ginjal bekerja ektra akibat banyaknya
cairan keluar saat berjemur, maupun membaar genteng. Jadi pegagan atau daun
piduh segera meredakan gejala itu.
Dalam media massa
banyak kita ikuti kasiat dari pegagan ini, berupa tanaman anti pikun, sehingga
sangat baik diminum untuk menunda kepikunan yang dialami sejalan dengan usia,
atau sejalan meningkatnya suatu zat dalam tubuh kita diantaranya adalah Tri
Gliserida. Daun piduh juga sering dimasak untuk sayur godongan diurap bersama
dedaunan lainnya. Tapi banyak masyarakat di daerah tertentu menjadikannya
lalapan.
Diwartakan juga bahwa
tanaman ini baik dikonsumsi anak yang menderita autis, yang jelas kelihatannya
untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan syaraf otak. Karena sejalan juga
dengan kepikunan yang disebutkan diatas/
PEGAGAN
Daun Pegagan - Sumber Google |
Pegagan mempunyai nama Centella
asiatica, (Linn), Urb. (= Hydrocotyle asiatica, Linn. = Pasequinus, Rumph.
(sinonim)).
Diberbagai tempat juga mempunyai nama
berbeda : daun piduh (Bali), pegaga ( Makssar), tungke (Bugis) Antaran (Sunda),
gagan, kerok batok, pegagan (Jawa), Kos –Tekosan (Madura), Kori-kori (Maluku
Utara).
Manfaat Lain Pegagan Yang Banyak di publikasikan :
1.
Terkait kencing,
anyang-anyangan, kencing keruh, kencing sedikit-sedikit;
2.
Batuk , berbagai
jenis batuk terutama batuk kering;
3.
Sebagai obat luar
wasir
4.
Tekanan Darah tinggi;
5.
Terkait dengan syaraf
otak, pikun, autis, sakit kepala.
CARA PENGGUNAANNYA
1. Sebagai jamu hijau atau ‘loloh’ –bahasa
Bali-, segenggam dibejek dalam air sekitar gelas, sampai hancur daunnya, dapat
disertakan batangnya. Setelah hancur merata, airnya sudah hijau, disaring ,
diberikan garam sedikit dan asam, lalu diminum. Labih baik diminum pagipagi
sebelum makan, minum 2 kali sehari @ segelas bintang.
2. Sebagai obat luar, dibejek atau
ditumbuk, setelah halus, tempelkan atau tambalkan pada bagian yang diobati,
seperti wasir ditempelkan saja di wasirnya.
Pondok Betung, akhir Tahun 2013
Dihimpun dari berbagai sumber bacaan dan terutama Lontar Usada
Bali.