Sunday, December 22, 2013

Kasiat 6 Daun Sengkaruk



“DAUN SENGKARUK (SIRIH HITAM)”

Sirih Hitam (Sengkaruk) - Sumber www.google.com
Testimoni :
Hampir tengah malam pasangan muda tersebut, ketakutan dayang ke rumah kakek. Oleh kakek mereka disuruh tenang, dan menceriterakan apa yang terjadi. Mereka menceriterakan bahwa bayi mereka nagis melulu, dan tidak mau menyusu ibunya, serta nafasnya sengal-sengal. Ternyata si bayi hidungnya mampet karena pilek, dengan ingusnya belum keluar. Tentu saja si bayi menangis karena pusing, karena hidung mampet ia tak bisa bernafas saat nyusu ibunya. Kelaparan dan pusing menyebabkan dia menangis. Kelamaan menangis membuat dia sengal sengal. Begitu penjelasan kakek.
Kakek memanggilku untuk mengatarkan ayah si bayi itu pergi ke ladang di belakang rumah yang masih kaya semak belukar saat itu. Peintahnya kamu cari daun sengkaruj, tumbuhnya bergerombol disana diantara pohon babbu dan nanas, persis ditengah-tengah ladang. Aku tak tahu kek jawabku. Sudah kamu kesana, kamu ambil daunnya sat uterus kamu ‘bejek’ kalau baunya seperti sirih, ya itu benar.

Oh maksudnya sirih hitam itu kek. Iya itu namanya sengkaruk katanya. Aku bergegas dengan mata mengantuk, mengantarkan ayah si bayi pergi ke kebon, dengan penerangan lampu teplok. Aku agak takut karena ladang yang dimaksud nempel dengan kuburan. Tapi taka pa untuk menolong si bayi kasihan.

Kuambil dengan mencabut secukupnya sengkaruk yang dimaksud, kuserahkan kepada kakek. Nenek kemudian membersihkannya, serta membawa sepotong kencur sebagai paduan sengkaru. Kakek mengunyah daun sengkaruk, seakan makan sirih yang biasa dia lakukan, dan si ayah bayi dimintanya mengunyah kencur, dengan catatan jangan sampai kecampur air liur berlebihan.

Setelah lembut daun sengkaruk tersebut oleh kakek, di semprotkannya dengan mulutnya langsung ke dada sang bayi, serta punggung atas si bayi. Kunyahan kencur ditemlpokkan di ubun-ubun bayi.
Tidak sampai 15 menit, puji Tuhan si bayi tertidur nyenyak walau masih sesekali tidur dengan bernafas lewat mulut, dan ingusnyapun mulai meler dari hidungnya.

SENGKARUK

Sengkaruk nama dalam Bahasa Bali, dalam bahasa Indonesia adalah Sirih Hitam, kalau menurut pengamatanku malah sirih itu dengan warna daun hijau tua kehitaman, hidupnya menjulang, tidak merambat layaknya sirih hijau atau kuning, daunnya cenderung lebih lebar dan lebih lembut, tapi bau sirihnya lebih menyengat.

Sengkaruk, atau sirih hitam dengan nama ilmiah Piper betel var nigra. Merupakan keluarga piperaceae. Hidup di tanah yang lembab, bahkan dibawahnya banyak cacing tanah. Ada beberapa jenis sirih yang dikenal di masyarakat, misalnya, sirih jawa (daun lebih lembut, kurang tajam, hijau rumput), sirih belanda (daun besar, hijau tuam rasa dan bau tajam dan pedas), sirih cengkeh (kecil, daun kuning, rasa seperti cengkeh), sirih kuning, dan sirih hitam.
Saat ku tanya kakekku, kok memakai sirih hitam, tidak memakai sirih biasa saja kek, kan baunya sama, bahkan lebih mudah mendapatkannya. Dia jawab beda khasiatnya. Nanti setelah kamu dewasa kamu baca saja lontar ini nanti kamu tahu kenapa? Jawabnya. Memang lebih banyak rahasianya.

Sirih sangat kaya dengan kandungan zat berkhasiat, di antaranya, minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylpyrokatekol, cyneole, caryophyllene, cadinene, estragol, terpennena, seskuiterpena, fenil propana, tanin, diastase, gula, dan pati.
Memang salah satu kasiat sirih secara umum adalah untuk pengobatan batuk, dengan cara seperti disebutkan di atas kalau untuk bayi dan anak anak. Untuk orang dwasa sebagai berikut: sediakan 15 lembar daun sirih kemudian direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa 3/4-nya, minum dengan madu. Obat bronchitis, sebanyak tujuh lembar daun sirih dan gula batu satu potong direbus dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas, minum sehari 3 X 1/3 gelas.

Disamping itu sirih juga banyak digunakan untuk :

Sakit sendi: daun sirih dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa sakit pada saraf, pereda kejang pada otot polos, penekan pengendali gerak dan kelelahan. Adapun cara penggunaannya : jus beberapa daun sirih dengan dilembutkan dengan tangan atau dengan tumbukan, atau diblender , kasih air, campurkan madu satu sendok. Minumlah dua kali sehari @ satu gelas bintang.

Rebusan daun sirih banyak gunanya, seperti untuk menghilangkan bau badan, mimisan, gusi berdarah, beret lecet karena terjatuh atau terbentur dinding. Membatu membersihkan alat kewanitaan, termasuk meringankan keputihan, bisa dipakai sirih mana saja. Sengkaruk akan mempunyai kandungan yang lebih kuat, sehingga lebih cocok untuk pengobatan luar.
Sedangkan untuk diminum rebusannya lebih baik dan lebih mudah mendapatkannya dapat menggunakan sirih biasa.

.CARA PENGGUNAAN :

1.    Untuk pilek bayi: dikunyah sampai halus, kemudian semburkan ke dada, dan punggung bagian atas bayi. Bayi perlu di bantu dengan kunyahan kencur, dihaluskan dan ditempelkan di ubun-ubunnya. Lakukan dua kali sehari, siangan sehabis bayi dinmadikan, dan sore menjelang malam di ulang lagi.

2.  Untuk diminum atau pencucian antiseptic, sisih di rebus,sampai mendidih , lalu rebusannya di minum, lebih baik tidak dicampur apa-apa, tapi kalau tidak kuat minumnya dapat di tambahkan madu atau gula batu secukupnya.
Catatan : masalah kekentalan mungkin akan didapat setelah sering mencobanya, karena  akan sangat terasa saat diminum atau digunakan mencuci kewanitaan seberapa pasnya kekentalan rebusannya.

Bukit JImbaran, akhir Desember 2013.


2 comments:

  1. terima kasih atas keterangannya.., sangat bermanfaat, dan bolehkah saya minta bibit sirih hitam? ato klo beli kr2 harga brp? mohon bs di tanggapi via e-mail:yusufmulyadi97@gmail.com, terima kasih banyak gan, sukses selalu...,bravo 4 u

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak Yusuf maaf saya baru respons, karena kesibukan saya, lama tak tengok satu persatu posting. Kalau di kampung kami dulu memang sirih hitam, sirih hijau hidup liar. Tetapi sudah lama saya tak ke kampung, dan di Jakarta ditemukan pada pedagang tanaman hias. Silahkan tanya ke tanaman hias atau ke trubus. Salam

      Delete

Mukadimah

Perkenalan Awal.

Para blogger yang terhormat!

Selamat berjumpa di blog herbal bali ini, yang semata-mata dibuat untuk membantu umat dalam mengetahui kearifan lokal dalam Usada Bali, yang aslinya terdokumentasikan dalam lontar usada.

Blog ini mencoba menginventarisir dan berbagi dengan para pembaca tentang khasiat herbal, maupun fauna yang secara turun temurun diakui khasiatnya dalam mengobati sakit. Seperti bagaimana pucuk daun kelor berkhasiat untuk mengobati tumbuh darah dimata; bawang putih digunakan untuk mengobati bintilan; daun mengkudu atau tibah dalam meningkatkan daya tahan; daun dusa untuk mengempeskan biri-biri; daun piduh -pegagan- digunakan untuk meredakan batuk, sakit perut.

Demikian pula bagaimana khasiat: ceplokan atau ciplukan atau kopok2an dalam mengobati perdarahan dalam; taplak liman dalam menyembuhkan perdarahan di usus; kesisat -krokot- dalam mencegah adanya kanker dalam saluran cerna; daun katuk atau kayu manis dalam menyembukan batuk seratus hari, dan sangat banyak lainnya sehingg merupakan bacaan ringan yang akan memperkaya pengetahuan usada atau farmakologi- para blogger sekalian.

Selamat berjumpa.

Hormat Kami.
Admin