Friday, November 22, 2013

Kasiat 3 ; CIPLUKAN


CIPLUKAN


TESTIMONI

Ciplukan atau di bali dekenal dengan kopok-kopokan, biasa dipakai mainan oleh anak-anak desa, buahnya di dipegan dan diteplokkan ke jidat akan berbunyi ‘plok’ tidak banyak yang mengetahui kegunaannya. Buah ini kadang-kadang dimakan, karena ada campuran rasa manis, pahit dan asem buah ini terkadang terasa enak saat kehausan habis main lari-larian.Namun penulis sejak mendengat testimoni seorang sahabat Bapak El Kana, bekerja diSorong  sampai akhir tahun sembilan puluhan,  yang sudah divonis tidak bisa di tolong oleh Dokter. Dokter angkat tangan pesimis dapat menyembuhkan sakitnya yang mengalami pendarahan, cukup deras, dari saluran pengeluaran.

Dengan pertolongan Tuhan, kata beliau ada temannya menyarankan untuk mencoba menggunakan herbal, yang mudah di dapat saat musimnya, yaitu menggunakan rebusan pohon ciplukan untuk mengobati sakitnya. Diberitahukan oleh orang tesebut, pohon ciplukan di cabut beserta akar-akarnyya, dibersihkan lalu direbus, dan rebusannya diminum teratur tiga kali sehari @ satu gelas bintang.
Kemudian penulis mencoba melihat pada Buku Pengobatan, tradisional Usada Bali, ternyata pohon, baik akar, batang, daun, kembang maupun buah kopok-kopokan atau ciplukan digunakan untuk mengobati berbagai penyalkit, akan tetapi di campur dengan herbal lainnya. Umumnya dibuat jamu hijau, di beri sedikit garam dan asam  ( lunak).

Demikian pula dalam buku Ensiklopedia, Tanaman Obat Indonesia karangan Dr Abednego Bangun, SH,MH.dinyatakan bahwa ciplukan mempunyai kandungan yang sangat komplek diantaranya: asam kloro genik, Hidrokarbon khusus, asam sitrus, dan fissalin.

CIPLUKAN

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan liar, sekarang banyak dibudidayakan untuk herbal. Aslinya tumbuhan liar yang dapat tumbuh hingga pada dataran di ketinggian 1800 me dpl. Tumbuhan ini tumbuh liar di rerumputan, pada tanah yang agak gembur, sedikit lembab, di pematang sawah, di ladang, pinggiran got, atau di tebing tebing. Nama latin dari ciplukan : Physalis Peruviana Linn, Physalis Angulata Linn, atau Physalis Minima Linn. Janisnya kelihatannya ada beberapa bisa dilihat dari beda warnam ketebalan dan lebar daun. Akan tetapi morphologinya tetap sama.

Menurut hasil pene litian tumbuhan ini mengandung bahan-bahan yang bersifat : penghilang rasa sakit, memperlancar pengeluaran, mengaktifkan fungsi kelenjar, meredakan racun.

KASIAT

Dari Usada Bali, Ensiklopedia, dan Testimoni di atas memang Ciplukan berfungsi untuk pengobatan : pendarahan dalam yang terkait dengan kelenjar, dari yang masih ringan seperti: sakit tenggorokan, bronkhitis, gondongan, pembengkakan sampai pendarahan pada prostat, paru-paru, maupun hati.

Cara penyajiannya:
1.       Dapat dengan merebus lengkap, dari akar, batang, daun, bunga sampai buah, dengan rasio air yang biasa digunakan untuk rebusan herbal. Ditambahkan sedikit garam dan gula batu, kalau susah mendapatkannya dapat diganti dengan gula aren atau madu, agar lagunya tidak terlalu keras. Minumlah teratur 3 kali sehari @ segelas bintang;
2.      
      Dengan sajian jamu hijau, ditumbuk halus, pohon- dari akar, batang, daun, kembang dan buah- yang melekat dipohon, setelah dicuci bersih terlebih dulu. Tumbukan di campur air yang seimbang, jangan terlalu kental atau terlalu cair. Tambahkan garam sedikir, gula batu atau sedikit adam atau madu, langsung diminum setalah disaring, tiga dua kali sehari pagi dan sore hari.
3.      
      Ampas tumbukan pada butir 2 di atas dapat di tambah air sedikit untuk membedaki badan si sakit.

Referensi :
1.       Cerita langsung Bp Elkana, sebagai testimoni;
2.       Lontar Usada Bali;
3.       Abednego Bangun, Dr, SH,MHA, Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, Indonesia Publishing House, Bandung, 2012.

4.       Pan Putu Budihartini, Pengobatan Alternatif Sapta Kanda Empat, Pustaka Bali Post, Denpasar, 2001.

No comments:

Post a Comment

Mukadimah

Perkenalan Awal.

Para blogger yang terhormat!

Selamat berjumpa di blog herbal bali ini, yang semata-mata dibuat untuk membantu umat dalam mengetahui kearifan lokal dalam Usada Bali, yang aslinya terdokumentasikan dalam lontar usada.

Blog ini mencoba menginventarisir dan berbagi dengan para pembaca tentang khasiat herbal, maupun fauna yang secara turun temurun diakui khasiatnya dalam mengobati sakit. Seperti bagaimana pucuk daun kelor berkhasiat untuk mengobati tumbuh darah dimata; bawang putih digunakan untuk mengobati bintilan; daun mengkudu atau tibah dalam meningkatkan daya tahan; daun dusa untuk mengempeskan biri-biri; daun piduh -pegagan- digunakan untuk meredakan batuk, sakit perut.

Demikian pula bagaimana khasiat: ceplokan atau ciplukan atau kopok2an dalam mengobati perdarahan dalam; taplak liman dalam menyembuhkan perdarahan di usus; kesisat -krokot- dalam mencegah adanya kanker dalam saluran cerna; daun katuk atau kayu manis dalam menyembukan batuk seratus hari, dan sangat banyak lainnya sehingg merupakan bacaan ringan yang akan memperkaya pengetahuan usada atau farmakologi- para blogger sekalian.

Selamat berjumpa.

Hormat Kami.
Admin