CIPLUKAN
TESTIMONI
Ciplukan atau di bali dekenal dengan kopok-kopokan, biasa
dipakai mainan oleh anak-anak desa, buahnya di dipegan dan diteplokkan ke jidat
akan berbunyi ‘plok’ tidak banyak yang mengetahui kegunaannya. Buah ini
kadang-kadang dimakan, karena ada campuran rasa manis, pahit dan asem buah ini
terkadang terasa enak saat kehausan habis main lari-larian.Namun penulis sejak
mendengat testimoni seorang sahabat Bapak El Kana, bekerja diSorong sampai akhir tahun sembilan puluhan, yang sudah divonis tidak bisa di tolong oleh
Dokter. Dokter angkat tangan pesimis dapat menyembuhkan sakitnya yang mengalami
pendarahan, cukup deras, dari saluran pengeluaran.
Dengan pertolongan Tuhan, kata beliau ada temannya
menyarankan untuk mencoba menggunakan herbal, yang mudah di dapat saat
musimnya, yaitu menggunakan rebusan pohon ciplukan untuk mengobati sakitnya.
Diberitahukan oleh orang tesebut, pohon ciplukan di cabut beserta akar-akarnyya,
dibersihkan lalu direbus, dan rebusannya diminum teratur tiga kali sehari @
satu gelas bintang.
Kemudian penulis mencoba melihat pada Buku Pengobatan,
tradisional Usada Bali, ternyata pohon, baik akar, batang, daun, kembang maupun
buah kopok-kopokan atau ciplukan digunakan untuk mengobati berbagai penyalkit,
akan tetapi di campur dengan herbal lainnya. Umumnya dibuat jamu hijau, di beri
sedikit garam dan asam ( lunak).
Demikian pula dalam buku Ensiklopedia, Tanaman Obat
Indonesia karangan Dr Abednego Bangun, SH,MH.dinyatakan bahwa ciplukan
mempunyai kandungan yang sangat komplek diantaranya: asam kloro genik,
Hidrokarbon khusus, asam sitrus, dan fissalin.
CIPLUKAN
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan liar, sekarang banyak
dibudidayakan untuk herbal. Aslinya tumbuhan liar yang dapat tumbuh hingga pada
dataran di ketinggian 1800 me dpl. Tumbuhan ini tumbuh liar di rerumputan, pada
tanah yang agak gembur, sedikit lembab, di pematang sawah, di ladang, pinggiran
got, atau di tebing tebing. Nama latin dari ciplukan : Physalis Peruviana Linn,
Physalis Angulata Linn, atau Physalis Minima Linn. Janisnya kelihatannya ada
beberapa bisa dilihat dari beda warnam ketebalan dan lebar daun. Akan tetapi
morphologinya tetap sama.
Menurut hasil pene litian tumbuhan ini mengandung bahan-bahan
yang bersifat : penghilang rasa sakit, memperlancar pengeluaran, mengaktifkan
fungsi kelenjar, meredakan racun.
KASIAT
Dari Usada Bali, Ensiklopedia, dan Testimoni di atas memang
Ciplukan berfungsi untuk pengobatan : pendarahan dalam yang terkait dengan
kelenjar, dari yang masih ringan seperti: sakit tenggorokan, bronkhitis, gondongan, pembengkakan sampai
pendarahan pada prostat, paru-paru, maupun hati.
Cara penyajiannya:
1.
Dapat dengan merebus lengkap, dari akar, batang,
daun, bunga sampai buah, dengan rasio air yang biasa digunakan untuk rebusan
herbal. Ditambahkan sedikit garam dan gula batu, kalau susah mendapatkannya
dapat diganti dengan gula aren atau madu, agar lagunya tidak terlalu keras.
Minumlah teratur 3 kali sehari @ segelas bintang;
2.
Dengan sajian jamu hijau, ditumbuk halus, pohon-
dari akar, batang, daun, kembang dan buah- yang melekat dipohon, setelah dicuci
bersih terlebih dulu. Tumbukan di campur air yang seimbang, jangan terlalu
kental atau terlalu cair. Tambahkan garam sedikir, gula batu atau sedikit adam
atau madu, langsung diminum setalah disaring, tiga dua kali sehari pagi dan
sore hari.
3.
Ampas tumbukan pada butir 2 di atas dapat di tambah air sedikit untuk membedaki badan si sakit.
Ampas tumbukan pada butir 2 di atas dapat di tambah air sedikit untuk membedaki badan si sakit.
Referensi :
1.
Cerita langsung Bp Elkana, sebagai testimoni;
2.
Lontar Usada Bali;
3.
Abednego Bangun, Dr, SH,MHA, Ensiklopedia
Tanaman Obat Indonesia, Indonesia Publishing House, Bandung, 2012.
4.
Pan Putu Budihartini, Pengobatan Alternatif
Sapta Kanda Empat, Pustaka Bali Post, Denpasar, 2001.
No comments:
Post a Comment