“DAUN JARUJU”
Testimoni
Daun Jeruju -Google.com) |
2. Tumbuhan
ini tumbuh pada endapan lumpur, dan
tergenang , tumbuh menjulang dengan daun memanjang berduri, ditemui di tepian
kali, sungai , rawa-rawa atau daerah payau.
3. Karena
berlendir sering digunakan begitu saja untuk
mengobati bengkak karena keseleo dengan
mebunbuknya saja,
4. Karena
tumbuh di daerah yang berlumpur, biasanya agak dangkal sehingga di bawah
tumbuhan ini banyak ikan, cacing tanah. Lahannya menjadi tempat nelayan mencari
cacaing untuk umpan, mencari ikan permukaan seperti gabus, nyalian timah dan
lain sebagainya.
5. Jaruju
dalam obat herbal china sudah lama digunakan, seperti dilakukan di beberapa
daerah di Indonesia. Rasa pahit daun nya yang bergetah menjadikan nya menarik
digunakan untuk pengobatan tradisional. Akan tetapi karena habitatnya di daerah
yang sulit menjadikan sering terlupakan dan terlewatkan.
6. Belakangan
diklaim banyak digunakan dan membawa hasil dalam pengobatan radang hati dan
kanker hati.
7. Dibeberapa
daerah tanaman ini dikenal dengan nama : deruju, daruju, jeruju
Jeruju.
Nama latin dari pohon ini adalah
Acanthus Ilicifolius. Jeruju tumbuh liar dalam Semak tahunan, berbatang basah,
tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi `hingga 2 meteran, berumpun
banyak.
Batang bulat silindris, agak
lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun
tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk
memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip
dengan ujung-ujungnya berduri tempel, panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm.
Bunganya bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya
6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan.
Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat
kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar
tunggang, berwarna putih kekuningan. Daruju dapat diperbanyak dengan biji.
Menutut penelitian jeruju mengandung
flavone dan asam amino dalam pengobatan China tanakam ini dikatakan dapat
bersifat : antiradang, ekspektoran,anti neoplastic, pembersih darah,
Menurut FF Widman (1990) . pemakaian
infus akar daruju 0,8 g/kg bb dan 1,2 g/kg bb pada kelinci yang telah diberikan
parasetamol dosis toksik dapat mempercepat penurunan aktivitas enzim SGPT dan
SGOT secara nyata. Namun, tidak memberikan perubahan aktivitas enzim ALP. Dosis
1,2 g/kg bb lebih cepat menurunkan SGOT dan SGPT dibanding dengan dosis 0,8 g/
kg bb. Infus akar daruju tidak memberikan efek yang nyata terhadap gangguan
bendungan saluran empedu.
Dilaporkan beberapa pemakai bahwa
jaruju dapat menyembuhkan radang hati, kanker hati , hepatitis beberapa radang terkait bisul untuk memperce[at matang
dan meledaknya bisul, radang tenggorokan pada batuk.
Bahan yang digunakan biji, batabg
daun dan akarnya. Jadi hamper seluruh tanaman dapat dimanfaatkan.
Cara Pemakaian :
1.
Karena rasanya yang pahit dan tumbuhnya pada
daerah yang berlumpur, agar tidak tersugesti oleh lokasi tumbuhnya maka
dianjurkan untuk menyajikan dalam jamu godok. Daun atau batang atau akar, atau
campuran ketiganya dengan air, sampai mendidih, tambahkan dengan gula merah
untuk sedikit menekan rasa pahitnya, dan tambahkan sedikit garam. Terus didihkan
kembali, setelah itu didinginkan. Minum air rebusan ini dua kali sehari @
segelas bintang. Sisanya disimpan di lemari es, dan dihidangkan seterusnya.
Lama merebus akan mempengaruhi tingkat kekentalan dan kepahitan. Makanya
dianjurkan merebus cukup 2 – 3 kali mendidih setelah dibalik bahannya.
2. Untuk
obat luar bisul, radang dan pembengkakan lainnya, batang ditumbuk. Akan lebih
baik kalau ditambahkan ‘pipisan’ atau sisik ular yang sering tumbuh di pohon
kelapa, setalah ditumbuk halu, tambahkan minak goreng sedikit, bakar sebentar
pada bara agar menjadi hangat –bungkusan berbusa-, lalu hangat-hangat di
balurkan pada radang.
Puri Gading, 2 Nopember 2014.