KELOR
Testimoni.
1. Di
daerah kami di Tabanan, kelor dikenal sebagai daun yang digunakan untuk
pengobatan bila seseorang tumbuh darah atau ada gumpalan darah menempel di bola
mata, bail saat sakit mata merah atau tanpa sakit mata merah. Pengobatannya
dilakukan oleh Pengusada Bali (Balian Usada), dengan cara memetikkan 3 ( tiga )
pucuk kelor, yang masih muda sehingga
getahnya masih banyak. Daun kelor, bersama garam , ditempatkan di dalam cawan
diberikan doa-doa, yang menurut Baliannya bertujuan untuk memohon kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar khasiat kelor dapat
mengobati si sakit, dan dijauhkan dari inpeksi lainnya saat pengobata. Daun
keloh di petik bonggol ujungnya sehingga getah baru keluar, dan di ttulkan ke
garam, terus di tutulkan ke bagian mata yang tumbuh darah tersebut. Tak lama
sekitar 2 sampai tiga hari biasanya sembuh. Itu penulis ketahui karena sebagian
besar pasien datangs setelah 5 – 7 hari untuk membawa haturan, sebagai rasa
syukur saat sembahyang bersama di pura dimana Balian tersebut tingal.
2.
Saat penulis anak-anak, seperti anak lainnya
sangat suka main bola, maupun petak umpet, galasin dan lain-lainnya, yang
merupakan permainan yang rawan jatuh, sehingga kami sering terluka, lecet di
dengkul, siku atau bagian lain tubuh. Saat darurat tersebut obatnya digunakan
daun kelor muda, dibejek sehingga lembut, kemudian di balurkan ke luka. Luka lecet
–berut- tersebut cepat kering, dan tak perlu obat apapun untuk penyembuhannya
kecuali kelor tersebut.
3.
Di daerah kami demikian juga di bagian lain
Bali, sehari setelah perayaan Galungan dan Kuningan, masyarakat umumnya membuat
sayur bening kelor, atau sayur kelor dibumbu kelapa. Itu dikatakan masyarakat
sebagai sayuran wajib dibuat, karena persembahyangan akhir hari raya itu,
dilengkapi dengan sayur kelor. Rupanya secara logika kelor di buat sebagai
akhir rangkaian perayaan hari raya yang melimpah daging, disamping untuk
persembahyangan rupanya sifat kelor menggelontor lemak dan kolesterol, di
gunakan masyarakat untuk menurunkan kadar lemak dan kolesteral, setalah makan
daging yang banyak saat hari raya.
4.
Dalam Ayur weda, pustaka suci Hindu yang memuat
teknologi medis pengobata, disebutkan bahwa kelor mempunyai multi khasiat,
termasuk didalamnya : radang lender hidung, infeksi mata, radang tenggorokan,
luka baru, menghaluskan kuliat.
5.
Guatemala dan beberapa negara Amerika latin
menggunakan daun kelor untuk pengobatan luka, infeksi kulit.
6.
Di beberapa wilayah Filipina, kelor digunakan
untuk menyembuhkan penyakit kelenjar getah bening, meningkatkan air susu
ibu, dan meningkatkan hb darah.
DAHAN POHON KELOR
Pengetahuan
tentang Kelor
1. Kelor dengan berbagai jenisnya, diantaranya
di Indonesia kita kenal dengan berbagai nama lokal, nama latinnya adalah : Moringa oleifera. Tumbuhan ini
dikenal luas di benua Asia, Afrika dan Amerika.
2. Kelor dikenal luas di Asia : kelor
(Indonesia), moringa ( Inggris) , Chum Ngai, ma-rum (Muang Thai) dan Malunggay
( Philipina). Di Indonesia dikenal dengan berbagai nama : murong (Aceh), munggai (Sumatera Barat). Kilor (Lampung),
kelor ( Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTB), marongghi (Madura), klori (Bugis),
parongge (Bima), kawona (Sumba). Kelo ( Maluku Utara), dan nama-nama lokal
lainnya.
3. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11
meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun
majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna
putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini
keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga
memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur. Di Bali
sering dibuat sayur kuah kuning.
4. Senyawa aktif daun kelor mengandung : (1)
arginin : berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat
penyembuhan luka; (2) leusin : berfungsi memperbaiki protein otot; (3)
metionin, peluruh lemak, kolesterol dan penguat daya kerja hati.
5. Kelor dimanfaatkan tidak saja daunnya tetapi
juga bunga, buah, kulit batang, akar, bahkan inti batang pohonnya merupakan
kayu yang sangat berkhasiat diyakini oleh masyarakat di beberapa daerah untuk
penawar racun.
KESIMPULAN
Kelor dapat
digunakan sebagai tumbuhan multi fungsi, digunakan sebagai masakah sehari-hari
sayur daun maupun buahnya, akan membantu memelihara kadar kolesterol, lemak
dalam darah, menghaluskan kulit dan menyeharkan mata. Bagi ibu-ibu yang baru
melahirkan sayur daun kelor akan membantu melancarkan dan memperbanyak air
susu, memperlancar dan mengurangi bau amis darah kotor habis melahirkan.
Kelor dalam
pengobatan medis tradisional getah pucuknya digunakan untuk mengobati sakit
tumbuh darah dimata saat sakit mata merah maupun tidak, juga daun muda dan
pucuknya dihaluskan untuk mengobati luka baru.
Kulit kelor
digunakan untuk meredakan flu yang berkepanjangan, dengan menghirup aroma kulit
batang kelor yang baru di kupas, biasanya kita akan bangkis bangkis setalah
menghirupnya.
Bagi yang
beruntung mendapatkan inti kayu kelor sangat berguna untuk menwarkan keracunan
berbagai makanan.
Rujukan,
disamping pengalaman pribadi adalah :
1. Lontar Usada
Bali, milik Pekak Robed (alm);
2. Wikipedia Indonesia
3. Lina Mardiana. Daun Ajaib Tumpas Penyakit,
No comments:
Post a Comment