Thursday, January 23, 2014

Kasiat-9 BELIMBING WULUH



“BELIMBING WULUH”

Testimoni:
1.       Saudara-saudaraku pulang ke kampung, karena ada sebagian paman kami merantau maupun ada yang transmigrasi. Setelah mereka mampu pulang kembali menengok keluarga, diantaran anak-anaknya sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Karena perjalanan jauh dan transportasi sulit sehingga berhari-hari di jalan anak-anak terkena sariawan. 
     

     Nenekpun  kulihat memetik segenggam bunga belimbing wuluh. Bunga belimbaing itu, dicuci dan diberi gula batu secukupnya, dibungkus daun pisang diusahakan jangan sampai bocor  lalu dipanggang dalam bara – di Bali disebut di tambus -, setalah beberpa lama sampai daun pisang ujungnya keluar buih, tambusan diangkat. Didinginkan ternyata bunga belimbing wuluh tersebut telah banyak airnya. Setalah dingin anak yang sariawan disuruh minum, dan ampasnyapun boleh dimakan. Ternyata hanya dua hari minum atau makan tambusan bunga belimbing wuluh ini, sariawannya sembuh

Belimbing Wuluh - sumber gambar
BELIMBING WULUH

Tanaman ini banyak manfaatnya, dan sangat mudah dan tahan tumbuh. Buahnya sering digunakan untuk sayur, daunnya sering di tumbuk dibuat jamu hijau untuk mengobati panas dalam atau hanya sekedar sebagai minuman saat bekerja banyak berkeringat. Jamu hijaunya biasa dicampur tumbukan asam, cake, dan sedikit gula merah.

Di Bali, bunga belimbing wuluh sering digunakan untuk mengobati sariawan, atau panas dalam terutama untuk anak-anak yang sudah meminum obat, apalagi saat sariawan.

CARA PENYAJIANNYA
1.       Ambil beberapa genggam bunga belimbaing wuluh dan bersihkan. Tambahkan sedikit gula batu dan sedikit air lalu dibungkus daun pisang usahakan tidak bocor tambus –bakar dalam bara- atau tempatkan dalam wadah cawan misalnya tempatkan diatas nasi saat memasak, sehingga bunga menjadi lembut dan berair, dinginkan. Bila banyak membuatnya sisanya dapat disimpan dalam lemari es. Beikan satu sendok teh atau sendok makan pada anak yang sariawan 2 kali sehari.
2.       Kalau anak-anak yang sariwan sudah agak besar, dapat disuruh langgung ngunyah dan memakan nya langsung air dan ampasnya.

Referensi :
Pengalamanm peribadi dan beberapa sumber.

No comments:

Post a Comment

Mukadimah

Perkenalan Awal.

Para blogger yang terhormat!

Selamat berjumpa di blog herbal bali ini, yang semata-mata dibuat untuk membantu umat dalam mengetahui kearifan lokal dalam Usada Bali, yang aslinya terdokumentasikan dalam lontar usada.

Blog ini mencoba menginventarisir dan berbagi dengan para pembaca tentang khasiat herbal, maupun fauna yang secara turun temurun diakui khasiatnya dalam mengobati sakit. Seperti bagaimana pucuk daun kelor berkhasiat untuk mengobati tumbuh darah dimata; bawang putih digunakan untuk mengobati bintilan; daun mengkudu atau tibah dalam meningkatkan daya tahan; daun dusa untuk mengempeskan biri-biri; daun piduh -pegagan- digunakan untuk meredakan batuk, sakit perut.

Demikian pula bagaimana khasiat: ceplokan atau ciplukan atau kopok2an dalam mengobati perdarahan dalam; taplak liman dalam menyembuhkan perdarahan di usus; kesisat -krokot- dalam mencegah adanya kanker dalam saluran cerna; daun katuk atau kayu manis dalam menyembukan batuk seratus hari, dan sangat banyak lainnya sehingg merupakan bacaan ringan yang akan memperkaya pengetahuan usada atau farmakologi- para blogger sekalian.

Selamat berjumpa.

Hormat Kami.
Admin