POHON POLE
Testimoni
1.
Add caption |
2.
Pole
banyak digunakan untuk mengobati batuk yang membadel dan berdahak, terutama
batuk yang banyak diderita saat musim kemarau yang bedebu.
3.
Kayu
pole dikaitkan dengan magis di atas, sering digunakan topeng untuk barong yang
digunakan tari Calonarang, yang pakai ditusuk Keris segala. Setelah inti kayu
pole, di tebang lalu direndam disungai untuk beberapa lama. Baru kemudian
dibuat topeng.
4.
Kalau
daun papaya digunakan lebih banyak untuk pencegahn malaria, di Irian Jaya
pengobatan malaria digunakan babakan (kulit batang) pohon pule segar dirumbuk
lalu airnya diminum, Yang segar dimanfaatkan karena mungkin sangat tergantung
khasiat getah pohon, sama dengan getah daun papaya.
Tentang Pole
Pole, atau pulai adalah Alstonia scholaris [L.] R. Br. Sinonim
: A. spectabilis, R.Br. Dapat dibiakkan dengan bijinya atau dengan stek batang.
Secara umu pohon pole, di nusantara dikenal dengan nama pohon
pule. Di Irian Jaya disebut dengan kayu susu, karena getahnya seperti air susu,
ditempat – tempat lain di Indonesia dikenal dengan nama : pulai (Sumatera(,
lame (JawaBarat), hanja lutung (Kalimantan). Wariangow (Sulawesi Utara), tewer (Banda), Hange (Ternate). Demikian juga
di kancah dunia dikenal dengan nama : devill’s tree (Inggris), Sapta parna
(Pakistan, Bangladesh), Cothinpat (Thailand).
Tumbuhan Pole tersebar di seluruh Nusantara. dia tumbuh di
hutan jati atau di tengah semak-semak secara liar. di hutan campuran dan hutan
kecil di pedesaan, ditemukan didaerah dataran sampai ketinggian kira-kira 900
meter dpl. Bagi yang tahu kasiatnnya sudak ada di tanam di pekarangan rumah.
Tingginya bisa mencapai 25 meter, dengan batang lurus menjulang percabangan
kelihatan ber trap. Pole mempunyai getah putih seperti susu.
Daun tunggal, tersusun melingkar 4 – 9 helai, bertangkai yang
panjangnya 7,5 – 15 mm, bentuknya lonjong sampai lanset atau lonjong sampai
bulat telur sungsang, permukaan atas licin, permukaan bawah buram, tepi rata,
pertulangan menyirip, panjang 10 – 23 cm, lebar 3 – 7,5 cm, warna hijau. Bentuk daun sangat dipengaruhi tingkat
kesuburan tanah dan sinar matahari. Bunganya majemuk tersusun dalam malai yang
bergagang panjang, keluar dari ujung tangkai. Bunga wangi berwarna hijau terang
sampai putih kekuningan, berambut halus yang rapat.
Buah berupa buah bumbung berbentuk pita yang panjangnya 20 –
50 cm, menggantung. Biji kecil, panjang 1,5 – 2 cm, berambut pada bagian
tepinya dan berjambul pada ujungnya.
Dari uraian dan pengalaman di atas terlihat bahwa pole
mempnyai khasiat yang sangat baik untuk : sakit perut yang melilit, mengobati
batuk berdahak, panas dalam, tentu saja mengobati malaria.
Demikian banyak kasitnya ada baiknya tumbuhan ini ditanam di
halaman sebagai salah satu tanaman obat. Hanya saja perlu diingat bahwa rasa
daru kulit maupun daun pole sangat pahit.
CARA PEMAKAIAN
1.
Ambil
kulit batang pule secukupnya, ditumbuk halus di tambar air secukupnya, setelah
halus disaring, dan encerkan dengan menambah air secukupnya, semakin kental
tentunya semakin dikit volume dosisnya. Kalau encer sedang, minum dua kali
sehari, @ segelas bintang pagi dan sore. Walau sudah sembuh teruskan minimal
selama tiga hari. Untuk sedikit mengurangi rasa pahit tambahkan saja sedikit
madu atau gula batu.
2.
Demikian
pula pemanfaatan daunnya untuk jamu hijau. Tumbuk daun pole secukupnya sampai
halus, encerkan denganair secukupnya Minumlah dua kali sehari @ segelas
bintang.
3.
Kulit
batang atau daun, dapat juga direbus dengan air secukupnya, saat mendidih
pertama tambahkanlah gula merah sedikit, terus digodok hingga airnya kelihatan
keruh. Dinginkan dan minum dua kali sehari @ segelas bintang. Sisanya masukkan
ke kulkas, untuk dikonsumsi lanjutan.
4.
Untuk
mengontrol tekanan darah minumlah secara rutin air rebusan daun atau kulit
batang pohon pule, kondisikan jangan terlalu kental
Perhatikan, bagi peminum pole, baik
jamu tumbukan atau rebusan biasanya akan sering dan bvanyak kencingnya.
Puri Gading, 23 Maret 2014. Selamat
Hari Meteorologi Dunia.
No comments:
Post a Comment