Wednesday, March 19, 2014

kasiat-15 Daun Pepaya Pereda Demam



“DAUN PEPAYA PENGUSIR DEMAM”

TESTIMONI

Manfaat Daun Pepaya
Daun Pepaya (www.google.com)
1.   Bagi sebagian besar orang yang akan merantau, atau ditugaskan kantor bertugas di Irian Jaya ( sekarang Papua), tentu penyakit malaria yang masih merupakan penyakin endemic di daerah tersebut. Sehingga banyak upaya dilakukan termasuk meminum obat-obatan kimia untuk pencegahan, padahal cara itu tidak direkomendasikan oleh para dokter yang sudah laam dinas di Irian Jaya.

Untuk tujuan pencegahan para dokter menyarankan, demikian pula teman-teman yang sudah lama bermukim di Irian Jaya, yang sudah faham karakter malaria akan menyarankan melakukan pencegahan alami dan herbal, yaitu dengan cara : sebelum beradaptasi baik dengan alam Irian Jaya, hindari: begadang, minum-minum, dan terlambat makan, serta dianjurkan untuk menkonsumsi sayuran lalapan daun papaya, atau tumis kembang papaya secara teratur untuk pencegahan terkena malaria.


2.       Teman-teman dari Toraja maupun asli Irian Jaya dalam merebus daging untuk pengempuknya menambahkan daun papaya agar daging menjadi empuk.

3.       Untuk mencegah hewan peliharaan agar tidak terkena penyakit dan makannya lahap. Maka para peternak di Bali akan mencampurkan daun papaya dalam makanan ternaknya untuk tujuan tersebut. Hanya saja bila mereka ditanya sebagian besar tidak akan dapat menjeannya secara baik, seperti kebiasaan yang sudah dogmatis.

4.       Saat mempunyai bayi balita, pada saat susah makan biasanya dibelikan cekokan di tukang jamu. Penulis sempat ngobrol dengan tukang jamu nya ternyata salah satu bahan cekokan tersebut adalah daun papaya. Setelah di cekoki biasanya nafsu makan si bayai akan segera pulih kembali.

5.       Tetangga kami di Jimbaran Bali, seorang Bule Eropah Timur, sebut saja namanya Reena, Suatu saat orang tuanya datang kerumah dengan bahasa Eropah Timur yang kami tak pahami, akhirnya ia mengajak kami menengok anaknya yang mempunyai bayi ke tempat tidurnya. Ternyata dia sudah dua minggu terbaring sakit demam tinggi, oleh dokter karena dia menyusui anaknya diobati hanya dengan vitamin, tanpa antibiotika. Dia berobat ke dokter Rusia di Ubud. Ia menjelaskan dengan Bahasa Indonesia terpatah-patah, minta dicarikan daun papaya. Kami Tanya untuk apa, rasanya pahit. Katanya diberitahu seorang temannya sesame expatriate untuk meminum air ulekan daun papaya tumbuk.

Kami membantu mencarikannya daun papaya, mereka buat jamu hijau. Dan ternyata dua hari kemudia yang bersangkutan sudah keluar rumah ngebut dengan motor mionya dan menyatakan bahwa kasiat daun papaya OK.

6.       Kalau bayi susah buang air karena sembelit biasanya di berikan jus atau buah papaya agar lancar membuang air besarnya.

KANDUNGAN PEPAYA

Pepaya yang dikenal luas di masyarakat, sering disebut kates, telo gantung (Jawa), gedang (Bali) atau pepaya saja pasti orang mengenalnya. Menurut Sastromidjoyo (2001) Pepaya (Carica Papaya L) mengandung getah yang sangat berguna bagi kesehatan yang mengandung alkaloid, saponin dan plavonoid, dan berbagai enzim. Banyak yang tidak senang mengkonsumsi daun papaya maupun bunga papaya untuk sayuran, karena rasanya pahit. Rasa pahit pada daun pepaya dikarenakan pada daun pepaya mengandung senyawa alkaloid carpaine.

Alkaloid ini adalah racun, yang merupakan senyawa yang menunjukan aktivitas fisiologis yang luas bersifat basa, umumnya mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik, diturunkan dari asam amino biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organic. Dari hasil penelitian Indri Harimukti (2013) , daun pepaya mengandung 35 mg / 100 mg tocophenol. Daun muda pepaya mengandung senyawa alkaloid yang mendominasi rasa pahit pada daun pepaya dan getah berwarna putih.

Menurut Harbone (1996) dalam Indri Harimukti saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan
Asam.

Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolik sekunder yang paling banyak ditemukan didalam jaringan tanaman. Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa phenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6.

Kandungan yang dimiliki papaya dikaitkan dengan testimony diatas, maka dia akan ampuh dalam : mengobati demam, pencegahan malaria, mengembalikan nafsu makan, memperlancara buang air besar, serta sebagai sumber vitamin dan enzim seperti kandungan buah pada umumnya. Tapi yang sangat menonjol adalah untuk penyembuhan demam, termasuk demam bukan karena demam malaria.

CARA MENYAJIKAN
1.       Dengan membuat jamu hijau. Daun papaya di ‘bejek-bejek’ dengan sedikit air +/- satu gelas bintang untuk dikonsumsi dua kali, kekentalannya dapat disesuaikan. Tambahkan sedikit garam agar mengurangi bau langu daun papaya. Sebaiknya diminum pagi dan sore hari.
2.       Untuk pencegahan gunakan daun papaya, tua atau muda sebagai bahan lalapan, Dia akan berfungsi ganda selain pencegahan malaria, juga memperbaiki proses pencernaan dan mengembalikan nafsu makan. Lakukan rutin dua kali seminggu di daerah endemic malaria. Minimal sebulan sekali diluar daerah endemik. Bisa juga dibuat sayur tumis bunga papaya lanang, sebagai pengganti daun papaya, biasanya di tumis dengan kangkung beserta ikan teri atau ikan asin,
3.       Sebagai pengempuk daging, saat merebus daging sertakan rebus pula daun papaya bersama daging. Daunnya yang sudah matang gunakan untuk lalapan, dan dagingpun empuk
Saran : jangan merebus daun papaya dicapur daun lain guna menetralisir rasa pahitya, karena akan menurunkan khasiatnya.

==========================Pondok Betung, Bintaro. Pertengahan Maret 2014====


2 comments:

  1. Pak kalau di sunda..daun mentah pepaya suka dimakan mentah bersama dengan pucuk daun Jambu Monyet...nah apakah diBali juga ada kebiasaan seperti ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak KD melalapnya sebaiknya jangan dicampur, apa lagi saat merebus. Karena ada kasiatnya yang saling menawarkan, sehingga mengurangi rasa pahit. Di Papua daun pepaya dilalap direbus bareng daun kasbi, secara kimiawi dibuktikan lab ada zat aktip di daun pepaya menjadi hilang.

      Delete

Mukadimah

Perkenalan Awal.

Para blogger yang terhormat!

Selamat berjumpa di blog herbal bali ini, yang semata-mata dibuat untuk membantu umat dalam mengetahui kearifan lokal dalam Usada Bali, yang aslinya terdokumentasikan dalam lontar usada.

Blog ini mencoba menginventarisir dan berbagi dengan para pembaca tentang khasiat herbal, maupun fauna yang secara turun temurun diakui khasiatnya dalam mengobati sakit. Seperti bagaimana pucuk daun kelor berkhasiat untuk mengobati tumbuh darah dimata; bawang putih digunakan untuk mengobati bintilan; daun mengkudu atau tibah dalam meningkatkan daya tahan; daun dusa untuk mengempeskan biri-biri; daun piduh -pegagan- digunakan untuk meredakan batuk, sakit perut.

Demikian pula bagaimana khasiat: ceplokan atau ciplukan atau kopok2an dalam mengobati perdarahan dalam; taplak liman dalam menyembuhkan perdarahan di usus; kesisat -krokot- dalam mencegah adanya kanker dalam saluran cerna; daun katuk atau kayu manis dalam menyembukan batuk seratus hari, dan sangat banyak lainnya sehingg merupakan bacaan ringan yang akan memperkaya pengetahuan usada atau farmakologi- para blogger sekalian.

Selamat berjumpa.

Hormat Kami.
Admin