KECUBUNG SI PENYEMANGAT
bunga kecubung sumber : http://buahku.wordpress.com/2011/10/ |
Agar para ibu-ibu dan remaja yang melaksanakan tumbuk padi bersama secara
gotong royong bersemangat. Tidak jarang mereka melakukan irama tumbukan yang
berirama sehingga ketukan alu akan terdengar sebagai ketukan indah dan
berulang. Demikian pula Untuk penyemangat mereka dibuatkanlah rujak cair, atau
jamu hijau dari berbagai ramuan, sehingga mereka bersemangat kerja tinggi.
Biasanya dibuat dalam jumlah banyak, sampai 30 liter sekali buat.
Salah satu yang dibuat adalah rujak cair dengan tumbukan daun kecubung, dicampur asam jawa, garam dan cabai, dengan sedikit trasi bakar atau kuah pindang, sehingga rasanya menggugah selera dan menghilangkan haus mereka. Bahkan bila yang membuatnya akhli tak jarang para penumbuk tidak merasakan lelah sepanjang kerja gotong royong tersebut, seperti medapatkan doping. Rupanya kecubung mempunyai efek doping.
Khasiat Kecubung.
Dalam literature modern kecubung memang dikenal dengan tumbuhan yang
mempunyai efek obat, dan bisa menjadi efek racun, sesuai dengan sifat usada,
sehingga di Bali untuk anak-anak belum diperbolehkan mempelajarinya, mengingat
semua yang berefek obat dari tumbuhan bisa menjadi efek racun.
Kecubung merupakan tumbuhan yang di kampong tumbuh liar sebagai semak, dan diperkotaan sering digunakan sebagai tumbuhan taman, karena bunga terompet yang dimilikinya ada yang berwarna warni, merah, kuning, ungu, biru, walau yang ditemukan di kampong umumnya berbunga putih, berbuag bulat berduri, dan berdaun lebar hijau.
Secara ilmiah kecubung diklasifikasikan dalam Kerajaan: Plantae; Filum: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Solanales; Famili: Solanaceae; Genus: Datura; Spesies: Datura metel
Banyak jenis kecubung
ini, diantaranya adalah: Kecubung Kasihan (Datura metel), Kecubung Kecil
(Datura stramonium), dan Kecubung Hutan (Brugmansia suaveolens).
Namun yang paling umum dikenal sebagai Kecubung di Indonesia adalah Datura
metel. Dalam Bahasa Inggris kecubung dikenal dengan Angel’s Trumpet.
Di berbagai daerah di Indonesia kecubung dikenal luas, dengan sebutan lain-lain pada setiap daerah seperti : Kecubung, Kacubung, Cubung (di daratan Jawa), Kacobhung (Madura), Kecubung (Bali) ,Bembe (Bima), Babotek (Timor), Tahuntungan (Minahasa), Bulutube (Gorontalo), Taruapalo (Seram), Tampong-tampong (Bugis), Kucubu (Maluku Utara ), Padura (Tidore), Toru Mabo, Kucubu, atau Kecubueng ( Sumatera). Sedangkan nama tumbuhan ini dalam bahasa Inggris adalah Angel’s Trumpet, Devil’s Trumpet, atau Metel. Dan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Datura Metel.
Kasiat kecubung
Kecubung, jenis Datura
metel, yang banyak terdapat di Indonesia mengandung beberapa senyawa kimia,
diantaranya : hiosin, co-oksalat, zat lemak, atropin (hyosiamin) dan skopolamin.
Kandungan ini berkhasiat sebagai obat herbal secara tradisi untuk mengobati penyakit: asma, reumatik, sakit pinggang,
pegel linu, bisul maupun eksim, sakit gigi, ketombe, hingga nyeri haid. Bnayak digunakan daun, kulit batang maupun
akar kecubung.
Kecubungpun mengandung
racun berupa zat alkaloid yang mempunyai efek halusinogen. Mungkin efek dari
halusinogen inilah yang menjadikan bersemangat para penumbuk padi yang meminum
rujak air kecubung.
Cara Penggunaan :
- Untuk penambah semangat –secara positif – seperti dimanfaatkan penduduk kampong adalah dengan membuat ‘rujak air’ ( rujak yeh = bahasa Bali). Tumbuklah daun kecubung sehungga halus secukupnya, larutkan dalam air sehingga air berwana kehijauan, saat menumbuk tambahkan asam, garam, cabai dan sedikit kuah pindang (terasi bakar), aduk sampai merata dan hidangkan. Menghilangkan langu dapat tambahkan sedikit gula Jawa.
- Untuk obat, daun datau kulit batang atau akar di rebus dengan air sampai mendidih, dibalik dan mendidih lagi. Saat merebus tambahkan gula merah atau gula batu, tambahkan setelah sekali mendidih dan membalik rebusan. Dinginkan, lalu simpan dalam kulkas. Minumlah secara teratur untuk tujuan pengobatan.
- Catatan Perlu diingat bahwa sifat usada Bali yang selalu mempunyai sifat racun walau tidak terlalu kuat, hendaknya dalam membuat untuk pertama kali jangan terlalu pekat. Kepekatan bisa di rasakah sambil pengobatan jalan sehingga dapat kadar rebusan yang pas, baik rasa dan khasiatnya.
=======Pondok Betung, Pagi 27 Pebruari 2014========
No comments:
Post a Comment