“POHON GAMBIR SEBAGAI PENAWAR PENYAKIT DARAH”
1.
Tanaman ini di Bali dikenal dengan nama pohon
gambir, sangat mungkin karena rasanya kalau dikecap terutama getahnya akan
terasa pahir seperti gambir yang digunakan nginang atau makan sirih oleh
orang-orang tua dulu.
2.
Ditempat lain lebih dikenal dengan ‘tapak dara”,
dibeberapa tempat
dikenal dengan nama kembang serdadu, ataupun kembang sari cina, tapak merpati, atau pletekan.
dikenal dengan nama kembang serdadu, ataupun kembang sari cina, tapak merpati, atau pletekan.
3.
Di Papua, yang endemic malaria tanaman ini
digunakan untuk mengobati malaria, disukai digunakan masyarakat, mengingat obat
obatan yang diberikan dokter banyak yang berefek ke gangguan telinga. Banyak
yang budge karena banyak dan sering mengkonsumsi obat obatan kimia apotik.
4.
Dalam satu laman Puskesmas di Bali diceritakan
beberapa pasien menceritakan pengalamannya
yang sudah memanfaatkannya, dalam seminggu saja rasa lemah badan dan sering
capai gara-gara kencing manis itu sudah hilang
5.
Dalam herbal cina tanaman ini dikenal mempunyai
kasiat sebagai : antikanker, mengehentikan pendarahan, penenang.
Pohon Gambir
Pohon Gambir atau Tapak dara
merupakan tanaman liar dapat hidup menahun mudah berkembang biak, digunakan
sebagai tanaman hias. Dengan nama latin Vinca rosea, atau Catharantus roseus.
Tumbuhan ini berbatang bulat lunak , memiliki ruas, pada ruas tumbuh
daun tunggal, batangnya berkayu dan berbulu. Daunya daun tunggal bentuk bulat
telor berhadap-hadapan , bagian atas halus dan berbulu halus.
Bunganya umumnya memiliki lima helai mahkota, jenis terompet.Permukaan bunga
berbulu. Warnabunga ada : merah, putih, kuning, maupun yang lain setalah
rekayasa persilangan ramai dilakukan. Bunga timbul dariu ketiak daun .
Buahnya sebagai rumah biji
berbentuk silindris. Tanaman ini umumnya berkembang biak dengan bijinya, dan
tumbuh secara liar. Tumbuh di padang tropis dengan ketinggian tanajam dapat
mencapai satu meteran. Bila dikecap atau dirasa tanaman ini, agak bergetah yang
rasanya pahit. Rasa pahit inilah yang oenulis duga yang menjadikannya disebut
kembang gambir di Bali, karena penulis tahu ini bukan tumbuhan asli Bali.
Awalnya banyak ditanam sebagai hiasan di taman.
Kandungan Pohon Gambir:
Tanaman berbatang lunak yangi hidup menahun ini umumnya mecapai tinggi 20-80 cm. Daunnya yang bulat
telur memanjang tersusun berhadap-hadapan pada batang itu. Di ketiak daun
inilah muncul bunganya yang berwarna merah ros atu putih, munculnya selalu di
daerah pucuk batang.
Kandungan Vinblastin dan Vindolin. Tanaman ini telah banyak
diteliti, ternyata mengandung sekitar 70 an jenis alkaloid, seperti diketahui
bahwa beberapa jenis alkaloid merupakan zat yang merupakan zat anti kanker.
Alkoloid jenis hiperglikemik dikenal sebagai penurun gula darah.
Daun tanaman ini populer untuk
mengobati tumor dan kanker. Karena kandungan vinblastin-nya, sejenis
alkaloid yang antineoplastik (mampu menumpas sel-sel tumor) Vinblastin
(vinca-leucoblastin) yang disarikan dari daun pernah diolah menjadi obat. Kini
obat-obat itu sudah tidak diproduksi lagi, sehingga susah didapatkan. Selain
vinblastin, sari daun tapakdara juga mengandung vindolin, sejenis alkaloid lain
berbentuk metilester dari asam karboksilat aspidospermidin.
Dalam laman salah satu
Puskesmas , kasiat daun kembang gambir ini digunakan untuk membantu mengobati penderita.
Beberapa jenis alkaloid yang diakndungnya juga diduga telah membantu masyarakat
papua untuk sembuh dari malaria.
Dalam ensiklopedia tanaman
obat Indonesia, juga disebutkan bahwa pohon gambir digunakan untuk mengobati
penyakit yang terkait dengan darah seperti : malaria –darah yang terserang
plasmodium malaria-, leukemia, pengentian pendarahan umumnya pendarahan dalam,
dan kencing manis.
Cara Penyajian:
Tanaman –dari akar, batang,
daun atau bunga- dibersihkan lalu direbus, sampai mendidih. Tambahkan gula jawa
atau gula batu sedikit, untuk lebih baik dianjurkan tambahkan garam saja
sedikit, kemudian didihkan lagi, lalu dinginkan. Setalah dingin diminum dua
kali sehari pagi dan sore @ segelas bintang. Sisanya dapat disimpan dalam botol
dimasukkan kulkas, dan hidangkan seterusnya.
Catatan : hati-hati dengan kekentalan rebusan,
sehingga dianjurkan mulailah dengan yang encer dulu.
No comments:
Post a Comment