Friday, August 8, 2014

Kasiat -21 : Daun-daun pengobat luka.

“DAUN SINGKONG, PUCUK KELOR, KERIKAN BATANG PISANG DAN GETAH JARAK SI PENGOBAT LUKA DARI KAMPUNG”

Testimoni:

Dahan Jarak
1.     Ketika kami kelas satu Sekolah rakyat, sekarang Sekolah dasar sistem pembelajarannya masih banyak bermain. Kami sering diajak guru kami Pak Diro belajar dilapangan. Baik belajar sambil bermain maupun belajar serius. Pada saat kami belajar sambil bermain ternyata ada seorang teman terjatuh mengalami lecet di dengkulnya dan menangis, oleh Pak Diro ia dibujuk, dan permainan dirubah, dengan cepat-cepatan mendapatkan pucuk daun singkong. Kami ngikut saja apa maksudnya yang kami tahu bagaimana kita berusaha lebih cepat dari teman yang lain> ketika teman teman kami pada berebut nyerahkan pucuk daun singkong, kamipun disuruh duduk yang rapi semua dilapangan. Teman yang luka kemudian diobati dengan menggiling dengan tangan pucuk daun singkon yang masih muda itu, kemudian luka yang telah dibersihkan ditutup dengan daun singkon yang telah hancur dilembutkan. Kaemudian Pak Diro menjelaskan bahwa daun singkong dalam keadaan tidak ada obat apotik dapat digunakan sebagai pengobat luka lecet baru.
2.       Demikian pula halnya saat kami ngempu adik-adik kami yang bearu bisa berjalan, pada saat jatuh dan benjol jidatnya, membiru bahkan bengkak sebesar te;lor puyuh. Karena kami dikampung, dengan tenang kakek kami menyuruh ngambilin pucuk daun kelor. Pucuk daun kelor dihaluskan dengan digiling dengan kedua telapak tangannya kemudian di tempelkan di bagian yang bengkak. Rupanya tak sampai hitungan hari bengkak itu mengecil dan birunya hilang. Betapa manjurnya gilingan pucuk kelor meredakan benjolan membiru di jidat adik kami.
3.       Saat membelah bambu, kalau kita baru belajar, tangan atau jari-jari kita tidak jarang terkena sembilu, sehingga lukanya perih sekali. Untuk obatnya di kampung kami digunakan kerikan batang pisang. Batang pisang dikerik dengan pisau, sehingga terdapat kerokan seperti tembakau. Kerikan batang pisang ini di tempelkan pada luka niscaya tak lama kemudian darahpun reda, dan perihpun reda. Luka langsung mengering.
4.       Pada Tahun 1960 -1970 an, kami disekolah masih sering disuntuk imunisasi masal sebagai pencegahan cacar, atau TCD –Tipus Colera dan Disentri-. Celakanya sesaat setelah TCD bekerja yang biasanya disuntikkan dipangkal lengan, menjadi membengkak dan susah di gerakkan.  Sedangkan kalau imunisasi cacar, dengan pena tidak jarang meninggalkan luka yang berkepanjangan. Bahkan memborok. Nah untuk obat borok ini tidak diperlukan macam-macam, cukup kami gunakan getah jarak dengan rutin, setelah beberapa hari – sekitar dua mingguan- lukapun menjadi sembuh. Kata manteri suntik kalau imunisasi cacarnya jadi luka katanya malah berhasil.

Pohon Singkong
Dengan pengalaman itu ada baiknya, kita tidak tergantung pada obat kimia dan apotik saja. Cobalah melirik kearifan lokal, yang sebenarnya dapat diterjemahkan dalam bahasa ilmiah. Rupanya tak penting ulasannya namun karena pengalaman saja obat-obat itu digunakan.
Untuk jarak yang dibahas diatas adalah  Jarak pagar nama daerahnya dikenal sebagai : jarak kosta, jarak wolanda, bindalo atau balancai bisa. Secara kimiawi jarak mengandung antara lain : N-1-Triakontanol; alfa amirin; kampesterol; sigmaterol; iso viteksin, HCN . beberapa diantaranya terkandung juga dalam daun singkong.
Dalam farmasi cina jarak dikenal untuk pengobatan beberapa penyakit diantaranya adalah : bengkak, menghentikan pendarahan, menghilangkan gatal. Mirip dengan kasiat jodium. Memang perlu digali lebih jauh dan diteliti lebih ilmiah, sehingga kearifan lokal yang merusakan ilmu Husada, dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Selamat Mencoba.


1 comment:

Mukadimah

Perkenalan Awal.

Para blogger yang terhormat!

Selamat berjumpa di blog herbal bali ini, yang semata-mata dibuat untuk membantu umat dalam mengetahui kearifan lokal dalam Usada Bali, yang aslinya terdokumentasikan dalam lontar usada.

Blog ini mencoba menginventarisir dan berbagi dengan para pembaca tentang khasiat herbal, maupun fauna yang secara turun temurun diakui khasiatnya dalam mengobati sakit. Seperti bagaimana pucuk daun kelor berkhasiat untuk mengobati tumbuh darah dimata; bawang putih digunakan untuk mengobati bintilan; daun mengkudu atau tibah dalam meningkatkan daya tahan; daun dusa untuk mengempeskan biri-biri; daun piduh -pegagan- digunakan untuk meredakan batuk, sakit perut.

Demikian pula bagaimana khasiat: ceplokan atau ciplukan atau kopok2an dalam mengobati perdarahan dalam; taplak liman dalam menyembuhkan perdarahan di usus; kesisat -krokot- dalam mencegah adanya kanker dalam saluran cerna; daun katuk atau kayu manis dalam menyembukan batuk seratus hari, dan sangat banyak lainnya sehingg merupakan bacaan ringan yang akan memperkaya pengetahuan usada atau farmakologi- para blogger sekalian.

Selamat berjumpa.

Hormat Kami.
Admin