ALANG-ALANG
Alang-Alang Liar |
Alang-alang atau ilalang
merupakan tumbuhan yang gampang tumbuh sekalipun di daerah kering. Dulu banyak
dibudidayakan dimanfaatkan untuk atap rumah, namun sekarang dibudidayakan,
akarnya digunakan untuk sari minuman penyegar, atau direbus dijual secara
tradisional seperti layaknya minuman teh, dengan gula batu. Saat kecil di kampung anak-anak suka
menggigit batangnya yang masih muda karena akan terasa sejuk dan manis,
Alang-alang dalam nama latin : Imperata cylindrica, Imperata Arudinacea
Cirillo, atau Lagurus Cylindrica termasuk
dalam keluarga tumbuhan Graminaceae atau Poaceae. Alang alang sangat dikenal
luas masyarakat kita, ada yang menyebutnya dengan : ilalang, hilalang, ambengan
atau kambengan.
Testimoni :
1. Alang
alang atau ilalang sangat familier dengan masyarakat kita. Bahkan di era
lima-puluhan sampai enam puluhan, walau daerah kami daerah sentra produksi
genteng tetapi masih banyak rumah yang beratap alang-alang. Alang-alang diikat
dibentuk sedemikian rupa agar mudah diikat, disusun rapi untuk atap rumah.
Disamping memiliki nilai seni yang tinggi maka atap alang-alang menjadikan
penghuninya lebih nyaman. Saat musim kemarau tidak kepanasan, dan musim hujan
tidak kedinginan, Hanya saja umur atap alang-alang ini tidak terlalu panjang
sekitaran 5 – 8 tahun, sehingga tidak ekonomis. Atap alang-alang akan menjadi
tempat burung gereja bersarang, sehingga mudah rusak. Belakangan diakali dengan
menambahkan jaring kawat dipermukaannya sehingga burung gereja tak bisa
bersarang disana.
2. Saat
mengikuti pendidikan kepemimpinan, saat itu disebut Sepala –Sekolah Pimpinan
dan Administrasi Tingkat Lanjutan – di Kota
Tegal di Balai Pendidikan Transportasi Jalan Raya, kalau lagi suntuk habis
kelas sampai malam, atau kembali balik sehabis Ijin Bermalam kami bergerombol biasanya minum
sate kambing muda, teh poci, atau minuman akar alang-alang di warung –warung yang
banyak terdapat sepanjang poros jalan Jakarta – Semarang di kota Tegal. Oleh
teman teman minuman akar alang-alang disebutkan sebagai obat kuat penambah
stamina, Karena kami kebanyakan duduk di kelas ya percaya saja.
3. Belakangan
beredar minuman penyegar, pereda panas dalam memanfaatkan akar alang-alang
ramai diiklankan di TV, sehingga menambah referensi pemanfaatan (akar)
alang-alang ini,
4. Dari
keterangan tersebut dapat dikatakan bahwa akar-alang alang atau ilalang memang
mempunyai kasiat untuk kesehatan.
KANDUNGAN ALANG-ALANG
Tumbuhan ini kaya dengan
kandungan kimiawi. Yang diketahui sampai saat ini adalah : matinol, gula, asam
sitrit, asam malik, asam karsik, coixol, arundion, cylindrin, fernenol,
simiarenol, anemonim, damar dan logam.
Kandungan alang-alang bersifat :
menurunkan panas –antipiretik-, perulur kemih dan urine –diurik-, menghentikan
pendarahan –hemostatik-, menghilangkan dahaga, dan sebagai merideien penyakit
dalam seperti pada paru-paru, lambung dan usus kecil.
Dalam bukunya Dr Abednego Bangun
disebutkan bahwa dari alang-alang yang digunakan sebagai obat herbal akar atau
rimpang umbinya, daun, dan bunganya. Digunakan untuk mengobati : muntah darah,
mimisan, Air kencing bercampur darah atau nanah, hepatitis akut, rasa haus pada
campak, radang ginjal akut.
CARA PEMAKAIAN
1. Akar
alang-alang sekitar 100 gram di bersihkan lalu direbus, dengan air secukupnya
dididihkan, lalu tambahkan sedikit gula merah, didihkan kembali sampai beberapa
kali mendidih. Dinginkan terus dihidangkan dua kali sehari @ satu cangkir.
Sisanya masukkan kedalam kulkas, dan hidangkan kembali hari berikutnya. Direbus
yang banyak juga boleh, kalau terlalu kental saat menghidangkan diencerkan
dengan air hangat, tambahkan gula batu secukupnya,
2. Akar
akalng alang bersera batangnya ditumbuk lakus di tambahkan air secukupnya –tentu
saja lebih iak batang yang muda- lalu peras dan saring, minumlah dua kali
sehari @ satu cangkir. Uangi sampai sembuh sakitnya.
3. Dalam
pemanfaatan tradisional di kampung biasanya dicampur dengan daun-daunan lain
yang berkhasiat sama seperti : daun pole, daun pegagan, daun semanggi darat
secukupnya agar mempunyai rasa sepat,
Bintaro, 16
Oktober 2014.
No comments:
Post a Comment