“DALUMAN ATAU CINCAU SINTAL BERMANFAAT”
Daluman Sintal Menggoda (google.co.id)
Testimoni:
1. Saat
penulis masih anak-anak di kampong –sebuah perkampungan di Bali Selatan- setiap
ada keramaian, apakah itu suatu perlombaan di lapangan,–karena rumah kebetulan
berdampingan dengan lapangan bola- , atau keramaian ditempat sembahyang dagang
minuman diantaranya pasti ada minuman daluman, yaitu minuman berisi dan kental
atau sintal, yang biasanya disajikan diberikan santan dan gula merah, atau
dipakai sebagai camuran minuman dawet, atau sebagai campuran es. Merupakan
minuman favorit karena disamping menghilangkan haus juga menunda lapar.
2. Pembuat
cincau di kampong kami memetik daunnya yang merupakan tumbuhan rambat dengan
daun berbulu, dengan menggunakan air yang diambil pada sumur salah satu warga,
Karena air dari sumur lain sering tidak bagus kekentalan cincau atau daluman
yang dihasilkan.
3. Saat
pulang kampong ke Kulonprogo, kami melihat seorang keluarga sedang
mengkonsumsi daluman atau cincau. Kami
komentari wah seger, diapu menjawab seger apa wong ini untuk mengobati
blooddrek. Lho cincau digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Ya disini
memang cincau dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
4. Saat
kami menerima tamu teman-teman dari kantor di Jakarta, yang kebetulan mampir
saat berdinas di Bali ke kampong, kami mampir di rumah makan tradisional special
ayam yang menyajikan minuman cincau hijau. Mereka umumnya kaget karena mereka
hanya tahu adanya cincau hitam. Jadi cincau yang umum kita kenal sebenarnya ada
dua, cincau hijau dan cincau hitam. Cincau hijau inilah di Bali dikenal sebagai
daluman.
5. Dari
dua testimony itu dapat dikatakan bahwa cincau mengandung zat yang disamping
menghilangkan haus juga mengenyangkan dan menurunkan tekanan darah. Berarti ada
kandungan serat dan penurun tekanan.
Daluman
Daluman atau Cincau( Cyclea
barbata ) merupakan tanaman atau jenis tumbuhan yang sudah dikenal luas di
Indonesia. Dalam ensiklopedia tanaman obat disebutkan tanaman ini juga dikenal
luas di Tiongkok, Nama cincau yang lebih dikenal di Indonesia ketimbang daluman
diduga berasal dari bahasa Tiongkok.
Beberapa catatan menyebutkan daun
cincau sejak lama secara tradisional digunakan untuk meredakan diare, mungkin
karena sifatnya yang dapat mengisap air seperti arang aktif norit. Namun
berkembangnya tanaman ini, dan kreatifitas masyarakat maka dari tanaman ini
kemudian diciptakan berbagai minuman yang dijual secar tradisional sampai
direstoran, dari yang sederhana hanya dicampur santan dan gula juruh, sampai es
cincau, cendol dan lain lai,
Peneltian yang telah dilakukan
menemukan bahwa dalam daun cincau hijau atau daluman ditemukan kandungan:
1. Senyawa
dimetil kurin-1 dimetoidida. Zat ini bermanfaat untuk mengendurkan otot, yang
sedang tegang karena bekerja sehari-hari.
2. Senyawa
isokandrodendrin dipercaya mampu
mencegah sel tumor ganas.
3. Kandungan
alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S,S-tetandrin yang bermanfaat karena kasiatnya
yang dapat mencegah kanker pada ginjal, sebagai
antiradang, dan menurunkan tekanan darah
tinggi.
Dari hasil penelitian itu juga
didapat prosentase kandungan karbohidrat, protein, lemak, serat –fiber- zat
besi, vitamin dalam daluman. Dari senyawa diatas dikaitkan dengan kebiasaan
masyarakat dapat dikatakan bahwa memang benar daluman mempunyai fungsi dan
manfaat untuk : meregangkan syaraf atau otot yang tegang; meredakan diare;
mencegah tumor dan peradangan, dan yang paling penting adalah menurunkan
tekanan darah tinggi.
Cara penyajian:
1. Sebagai
jamu, dengan menumbuk atau mem’bejek’ daun daluman secukupnya di campur air
matang, dan ditambahkan sedikit gula merah atau gula bati untuk meniadakan bau
langu agar tidak memperngaruhi saat minum. Setelah hancur rata, disaring dan
diminum 2 x sehari @ satu gelas bintang;
2. Sebagai
cincau yang sudah kental, diproses seperti diatas dibuat yang cukup banyak di
inapkan, dan potong sajikan dua kali sehari @ setara satu gelas bintang.
Sisanya dapat disimpan di kulkas.
3. Daun,
batang dan akar cincau, digodok dengan air yang cukup banyak kira-kira bisa
untuk tiga hari. Digodok sampai air mendidih. Seteah mendidih tambahkan gula arena
tau gula batu sedikit yang berguna untuk mengurangi bau langu sehingga tak
menyulitkan sat minum. Didihkan kembali sampai men didih, dinginkan. Minum dua
kali sehari @ segelas bintang. Sisanya setelah dingin masukkan botol, dan
simpan di kulkas untuk dihidangkan berikutnya.
Saran :
untuk menggodoknya dianjurkan dengan wadah yang bukan logam, bisa keramik atau
periuk tanah.
Puri Gading, 31 Januari 2015.
Yang butuh bibit tanman Daluman bisa hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim ke seluruh Indonesia. Trims Prabowo Jogja
ReplyDelete