“BUAH MANGGIS SI RATU BUAH”
Buah Manggis (google,com) |
Si buah manggis dimakan manis
sekali
"Sibuah manggis dimakan manis sekali
Si buah duku dimakan enak rasanya.
Si buah duku dimakan enak rasanya.
Bilaku pandang makin cantik
menawan hati
Akan ku tunggu biar sampai akhir
dunia”
Itulah cuplikan sebuah syair lagu
yang top era rujuh puluhan era Titik Sandora Muchsin Alatas, yang menyebutkan
tentang buah manggis. Kemudian ada lagu Mukhlas Adi Putro, Tebak-tebak buah
manggis, yang merupakan dua buah lagu yang demikian sedikit menyebutkan buah
manggis, sehingga dia dapat dikatakan sebagai buah local yang kurang terkenal. Dia
dibicarakan sebagai Ratu nya buah buahan, karena mempunyai mahkota, mendampingi
Raja nya buah, yaitu buah durian, serta Jack nya buah si buah nangka yang sudah
dikenal luas di masyarakat.
Namun siapa nyangka belakangan
menjadi buah bibir dibicarakan sebagai buah yang dimanfaatkan kulit buahnya
untuk mengobati berbagai penyekait belakangan ini. Terlepas dari itu penulis
mempunyai sedikit referensi pengalaman dan bacaan tentang buah manggis.
TESTIMONI
1. Di
kampung kami manggis termasuk pohon yang jarang ditanam masyarakat, karena dulu
dinilai tidak ekonomis. Hanya satu orang yang memiliki pohon manggis di
ladangnya. Kulit manggis ( babakan manggis) yaitu kulit batang pohon digunakan untuk
obat boreh basah, dicampur beberapa ramuan seperti bangle, kunyit, rendaman
beras, ditumbuk halus, kemudian diborehkan digunakan untuk mengobati sakit
kulit karena alergi, gatal-gatal gigitan nyamuk, umumnya untuk bintil-bintil
merah dan gudigan di kulit. Itu digunakan setelah beberapa hari digunakan
penyakitnya sembuh dan kulitpun menjadi halus kembali.
2. Sama
seperti kegunaan beberapa buah atau umbi yang sepet, seperti kunyit, jambu
biji, kulit buah manggis ditumbuk divampur air disaring dipakai untuk
menghentikan diare. Mulanya kami hanya menyangka itu hanya tindakan darurat,
ternyata belakangan itu memang obat.
3. Beberapa
tahun terakhir Bali-TV menyiarkan pengobatan herbal. Salah satu diantaranya
adalah Penggiat Herbal seorang paranormal yang dulunya artis, sekarang bermukim
di Bali, dalam beberapa bulan siaran interaktifnya mengulas keberhasilannya
mengguakan ramuan kulit manggis diramu dengan ramuan lain yang dirahasiakan, di
klaim telah bergasil menolong beberapa orang sakit yang telah menyerah dengan
pengobatan medis. Salah satu diantaranya diklain adalah sudah mampu
menyembuhkan penderita HIV (?).
4. Saat
pulang dari sebuah daerah wisata di lereng Sibayak, memenuhi Undangan Kepala
BMKG Wilayah I Medan, diperjalanan kami diajak mampir kesebuah tempat
peristirahatan yang menyajikan berbagai jenis durian, ada yang dagingnya
berwarna putih, ada yang kekuningan, ada
yang kemerahan da nada yang ungu. Demikian pula rasanya berbeda-beda ada yang
manis tajam, manis gurih, atau ada yang manis sedikit pahit. Saat makan durian
pedagang menawarkan manggis sebagai penawarnya, disamping untuk meminum air
keokan cangkang durian. Meraka jami tidak akan kena kolesteraol. Rupanya
manggis mempunyai kandungan penawar kolesterol.
MANGGIS
Tanaman manggis belakangan memang
sedang naik daun. Di Bli di budidayakan untuk komoditas eksport disamping
konsumsi local digunakan untuk buah persembahan dalam sembahyang. Buahnya pun
memiliki kelas untuk menentukan kualitas dan tentu saja harganya.
Manggis dengan nama latin Garcinia Mangostana L, dalam keluarga Clusiaceae.
Buah manggis memiki daging berwarna putih dengan tekstur lembut sedikit
berserat namun renyah susah lepas dari bijinya. Rasany manis, berair dan dan
menyegarkan. Belakangan diketahui mengandung zat Xamthone, yang diklaim
memiliki berbagai kegunaan, disamping mengandung vitamin dan mineral. Xamthone
diketahui sebagai zat aktif secara biologis. Dari 200 jaebis xamthone, ini 20
persennya ditemukan jenisnya pada buah manggis. Buah manggis disini biji,
daging dan kulit buahnya. Kandungan yang banyak malah terdapat pada kulit buah
manggis.
Zat Xanthone dan turunannya diketahui berguna memiliki beberapa kegunaan, diantaranya
sebagai anti-implamasi, dan anti alergi seperti disebutkan di atas dalam
pengobatan tradisional Bali. Kandungan bahan obat-obatan di dalam buah manggis yaitu
: polisakarida, sterol, proanthocyanidins dan catechin, yang baik digunakan
untuk menjaga stamina.
Vitamin yang terkandung dalam
buah manggis diantaranya yang dominan adalah Vitamin C dan vitamin B, sehingga
manggis akan sangat berguna dalam menangkal serangan infeksi, memperlancar metabolism.
Bagian yang dimanfaatkan, dalam Usada Bali yang dominan dikenal adalah kulit
batang –babakan – nya, kulit buahnya.
Dari uraian diatas kelihatannya
memang manggis mempunyai kegunaan yang sangat baik dalam: mengobati alergi
terutama alergi yang menunjukkan rasa gatal pada kuli, pereda diare. Pencegah infeksi,
anti implamasi, mempelancar metabolism dan menjaga stamina atau kebugaran
tubuh.
CARA PENYAJIAN
1. Sebagai
loloh mentah untuk diminum, setelah dibersihkan kulit buah manggis yang masih
segar ditumbuk halus di campur air sebagai pengencer terus disaring. Minum
dalam kondisi telah diencerkan. Dua kali sehari @ satu gelas bintang. Karena
rasanya langu dan sepet tambahkan sedikit gula batu atau gula aren, boleh juga
madu sedikit.
2. Cuci
bersih kulit buah manggis atau babakannya, lalu direbus dengan air secukupnya.
Setalah mendidih tambahkan sedikit gula batu, atau gula aren untuk mengurangi
rasa langu, didihkan dua kali lagi setelah diaduk. Dinginkan dan hidangkan.
Sisanya disimpan dalam kulkas untuk dinminum selanjutnya. Minum dua kali sehari
pagi dan sore, @ satu gelas bintang. Kekentalan agar diatur agar tidak terlalu
kental atau tidak terlalu encer.
3. Bedak
basah atau boreh. Tumbuk kulit batang, atau daun, atau kulit buah manggis
ditumbuk halus dengan rendaman beras sedikit kunyit dan bangle sampai halus.
Bedakkan selagi basah pada kulit untuk menghilangkan alergi atau sekedar
menghaluskan kulit.
Selamat
Mencoba.
Bukit Jimbaran, 29 September 2014.
No comments:
Post a Comment