![]() |
Daun Sembukan |
Pada saat musim ikan di kampung kami akan silih berganti datang dagang ikan menjajakannya, apalagi kalau musim ikan ipun dan ikan kakya. Ipun adalah ikan kecil-kecil sekali yang hidupnya bergerombol datang ke muara dari laut halus, yang sangat enak di pepes atau dibuat peyek. Demikian pula ikan kakya atau Hiyu, yang sangat banyak jenisnya, ikan akan menjadi sangat murah harganya, baik dibeli langsung tunai atau di barter dengan beras, karena daerah kami daerah beras.
Agar tidak membawa sakit, yang biasanya mencret atau kembung sehabis kebanyakan mengkonsumsi ikan tersebut, yang keduanya sangat enak kalau di pepes, maka saat memepes untuk membuat gurihnya bukan dengan daun salam, akan tetapi digunakan daun kesimbukan, atau sembukan. Kata orang tua kami digunakan kesimbukan agar rasa amisnya hilang. Padahal sebenarnya kegunaannya jauh lebih dari itu.
Kesimbukan digunakan agar, saat kembung kebanyakan dan keget makan ikan anginnya dapat lancar keluar, demikian pula saat BAB agar menjadi lancar. Hanya saja saat buang angin baunya, bukan main. Demikian juga kesimbukan banyak digunakan sebagai peluruh dalam pengobatan tradisional. Banyak tidak disukai masyarakat luas, karena baunya yang menyengat dan itu kalau buang angin dan buang air besar baunya bukan main
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan rambat yang lebih dikenal dengan nama sembukan, di beberapa daerah dikenal sebadaun kentutan, kahitutan, binataos, kesembukan, kesimbukan (Bali), daun kentut, gumi siki dan lain lainnya.
Menurut penelitian ilmiah diketahui bahwa kesimbukan mengandung : asperulosida, deacetylasperuloside, scandoside, paederoside, asam psedorosidi, gamasitosterol, arbutin, asam oleonolik dan lain lainnya.
Dalam pengobatak tradisonal disebutkan bahwa kesimbukaan mempunyai kasiat untuk peluruh : angin (kentut), peluruh kencing (siid (Bali)), peluruh racun ( usada ), peluruh cacing dan penambah nafsu makan, serta meringankan kejang.
Kasiat Simbukan
Kesimbukan atau sembukan dengan nama latin Paederia Foementosa L, atau Paederia Tomentosa B.I termasuk dalam keluarga Rubiaceae. Dalam pengobatan tradisonal digunakan untuk :
- Melancarkan kentut, saat masuk angin;
- Melancarkan kencing, saat anyang-anyangan;
- Menetralisir keracunan, terutama keracunan makanan sea food;
- Meringankan anak-anak yang kena kejang demam; atau kejang batu empedu
- Obat luka, mata dan telinga
- Mengobati penyakit kuning
Dari beberapa literatur juga disebutkan bahwa kesimbukan dapat digunakan untuk pengobatan bronchitis secata tradisional
Cara Penggunaannya
- Disamping disisipkan pada makanan seperti pada pepes, atau botok, sembukan untuk pengobatan digunakan antar 5 sampai 15 lembar ditumbuk halus, di larutkan dalam air matang ditambahkan sedikit garam, lalu disaring, airnya diminum dua kali sehari, sampai penyakitnya sembuh.
- Belakangan cara ini banyak diganti dengan merebus daun kesimbukan, ditambahkan gula batu atau gula aren secukupnya dinginkan lalu diminum dua kali sehari @ satu gelas bintang. Sisanya dapat disimpan di kulkas untuk diminum berikutnya.
- Untuk pengobatan luka, daun kesimbukan ditumbuk halus, setelah halus ditempelkan pada luka.
Kadar atau kepekatan air rebusan, agar disesuaikan dengan tingkatan umur, atau volume minumnya disesuaikan.
Bintaro, April 2014
edited by Pande
edited by Pande
No comments:
Post a Comment