“DAUN PEPAYA PENGUSIR DEMAM”
TESTIMONI
![]() |
Daun Pepaya (www.google.com) |
Untuk tujuan pencegahan para dokter
menyarankan, demikian pula teman-teman yang sudah lama bermukim di Irian Jaya,
yang sudah faham karakter malaria akan menyarankan melakukan pencegahan alami
dan herbal, yaitu dengan cara : sebelum beradaptasi baik dengan alam Irian
Jaya, hindari: begadang, minum-minum, dan terlambat makan, serta dianjurkan
untuk menkonsumsi sayuran lalapan daun papaya, atau tumis kembang papaya secara
teratur untuk pencegahan terkena malaria.
2.
Teman-teman dari Toraja maupun asli
Irian Jaya dalam merebus daging untuk pengempuknya menambahkan daun papaya agar
daging menjadi empuk.
3.
Untuk mencegah hewan peliharaan agar tidak
terkena penyakit dan makannya lahap. Maka para peternak di Bali akan
mencampurkan daun papaya dalam makanan ternaknya untuk tujuan tersebut. Hanya saja
bila mereka ditanya sebagian besar tidak akan dapat menjeannya secara baik,
seperti kebiasaan yang sudah dogmatis.
4.
Saat mempunyai bayi balita, pada saat
susah makan biasanya dibelikan cekokan di tukang jamu. Penulis sempat ngobrol
dengan tukang jamu nya ternyata salah satu bahan cekokan tersebut adalah daun papaya.
Setelah di cekoki biasanya nafsu makan si bayai akan segera pulih kembali.
5.
Tetangga kami di Jimbaran Bali, seorang
Bule Eropah Timur, sebut saja namanya Reena, Suatu saat orang tuanya datang
kerumah dengan bahasa Eropah Timur yang kami tak pahami, akhirnya ia mengajak
kami menengok anaknya yang mempunyai bayi ke tempat tidurnya. Ternyata dia
sudah dua minggu terbaring sakit demam tinggi, oleh dokter karena dia menyusui
anaknya diobati hanya dengan vitamin, tanpa antibiotika. Dia berobat ke dokter
Rusia di Ubud. Ia menjelaskan dengan Bahasa Indonesia terpatah-patah, minta
dicarikan daun papaya. Kami Tanya untuk apa, rasanya pahit. Katanya diberitahu
seorang temannya sesame expatriate untuk meminum air ulekan daun papaya tumbuk.
Kami membantu mencarikannya daun papaya,
mereka buat jamu hijau. Dan ternyata dua hari kemudia yang bersangkutan sudah
keluar rumah ngebut dengan motor mionya dan menyatakan bahwa kasiat daun papaya
OK.
6.
Kalau bayi susah buang air karena
sembelit biasanya di berikan jus atau buah papaya agar lancar membuang air
besarnya.
KANDUNGAN PEPAYA
Pepaya yang dikenal luas di masyarakat, sering disebut kates, telo gantung (Jawa), gedang (Bali) atau pepaya saja pasti orang mengenalnya. Menurut Sastromidjoyo (2001) Pepaya (Carica Papaya L) mengandung getah yang sangat berguna bagi kesehatan yang mengandung alkaloid, saponin dan plavonoid, dan berbagai enzim. Banyak yang tidak senang mengkonsumsi daun papaya maupun bunga papaya untuk sayuran, karena rasanya pahit. Rasa pahit pada daun pepaya dikarenakan pada daun pepaya mengandung senyawa alkaloid carpaine.
Alkaloid ini adalah
racun, yang merupakan senyawa yang menunjukan aktivitas fisiologis yang luas
bersifat basa, umumnya mengandung nitrogen dalam cincin heterosiklik,
diturunkan dari asam amino biasanya terdapat dalam tanaman sebagai garam asam organic.
Dari hasil penelitian Indri Harimukti
(2013) , daun pepaya mengandung 35 mg / 100 mg tocophenol.
Daun muda pepaya mengandung senyawa alkaloid yang mendominasi rasa pahit pada
daun pepaya dan getah berwarna putih.
Menurut Harbone (1996) dalam Indri Harimukti saponin merupakan
senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi.
Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap
jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan
Asam.
Flavonoid merupakan salah satu kelompok
senyawa metabolik sekunder yang paling banyak ditemukan didalam jaringan
tanaman. Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa phenolik dengan struktur
kimia C6-C3-C6.
Kandungan yang dimiliki papaya dikaitkan
dengan testimony diatas, maka dia akan ampuh dalam : mengobati demam,
pencegahan malaria, mengembalikan nafsu makan, memperlancara buang air besar,
serta sebagai sumber vitamin dan enzim seperti kandungan buah pada umumnya.
Tapi yang sangat menonjol adalah untuk penyembuhan demam, termasuk demam bukan
karena demam malaria.
CARA MENYAJIKAN
1. Dengan membuat
jamu hijau. Daun papaya di ‘bejek-bejek’ dengan sedikit air +/- satu gelas
bintang untuk dikonsumsi dua kali, kekentalannya dapat disesuaikan. Tambahkan
sedikit garam agar mengurangi bau langu daun papaya. Sebaiknya diminum pagi dan
sore hari.
2. Untuk
pencegahan gunakan daun papaya, tua atau muda sebagai bahan lalapan, Dia akan
berfungsi ganda selain pencegahan malaria, juga memperbaiki proses pencernaan
dan mengembalikan nafsu makan. Lakukan rutin dua kali seminggu di daerah endemic
malaria. Minimal sebulan sekali diluar daerah endemik. Bisa juga dibuat sayur
tumis bunga papaya lanang, sebagai pengganti daun papaya, biasanya di tumis
dengan kangkung beserta ikan teri atau ikan asin,
3. Sebagai
pengempuk daging, saat merebus daging sertakan rebus pula daun papaya bersama
daging. Daunnya yang sudah matang gunakan untuk lalapan, dan dagingpun empuk
Saran : jangan merebus daun papaya dicapur
daun lain guna menetralisir rasa pahitya, karena akan menurunkan khasiatnya.
==========================Pondok Betung,
Bintaro. Pertengahan Maret 2014====
Pak kalau di sunda..daun mentah pepaya suka dimakan mentah bersama dengan pucuk daun Jambu Monyet...nah apakah diBali juga ada kebiasaan seperti ini?
ReplyDeletePak KD melalapnya sebaiknya jangan dicampur, apa lagi saat merebus. Karena ada kasiatnya yang saling menawarkan, sehingga mengurangi rasa pahit. Di Papua daun pepaya dilalap direbus bareng daun kasbi, secara kimiawi dibuktikan lab ada zat aktip di daun pepaya menjadi hilang.
Delete